Pandemi Bikin KBM Berubah Total, Guru Butuh Platform Supercanggih

Senin, 30 Mei 2022 – 12:59 WIB
Guru di SMA Negeri 2 Banjar, Buleleng, Bali Utara menyebut pandemi Covid-19 merubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Ilustrasi PJJ: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kapten di program Belajar.id Komang Budiadnya menyebut pandemi Covid-19 merubah berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.

Para guru dan siswa pun menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Platform Belajar.id mulai diperkenalkan pada Desember 2020 yang membuat guru dan siswa melakukan pembelajaran daring.

BACA JUGA: SKB 4 Menteri Terbaru: Durasi PTM Minimal 6 Jam Pembelajaran

Sebelum pandemi, guru-guru memiliki setumpuk kertas untuk pembelajaran, ulangan harian, hingga ujian.

Namun, setelah pandemi dan mengenal Belajar.id, saat ulangan dan tugas harian, para siswa masih memakai kertas.

BACA JUGA: Aliansi Pelajar Surabaya Tolak KBM Daring

“Saat pandemi terjadi, kebanyakan para guru kebingungan menggunakan platform apa yang akan digunakan untuk PJJ. Ada yang pakai WhatsApp aja, ada yang pakai Zoom. Karena saat itu kan terjadinya juga tiba-tiba dan kita belum siap sama sekali,” jelas Komet Budi sapaan karib Komang dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/5).

Guru di SMA Negeri 2 Banjar, Buleleng, Bali Utara itu mengatakan dulu pembelajaran hanya proses menerangkan materi di papan tulis dengan kapur atau spidol, tanpa ada variasi.

BACA JUGA: Pelajar Positif Covid-19, KBM Tatap Muka Terpaksa Dihentikan

Kini, kata Komet Budi, platform Belajar.id menyediakan model pembelajaran lebih variatif. Para guru bisa menggunakan model pembelajaran abad ke-21 berbasis TIK, misal flip class (kelas terbalik), problem-based learning, project-based learning, dan SOLE atau Arena Belajar Mandiri.

"Perubahan lainnya dirasakan oleh siswa SMK yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dunia industri yang relevan," ungkapnya.

Menurutnya, dulu, guru sulit untuk memberi bimbingan jika mereka kesulitan, saat menjalani PKL. Saat ini, Komet Budi menerangkan melalui akun Belajar.id, siswa bisa berkonsultasi dengan guru lewat Google Meet atau Google Classroom jika ada pertanyaan selama PKL atau magang.

"Tugas-tugas guru menjadi lebih mudah dengan adanya platform Belajar.id," ujar Komet Budi.

Dia mencontohkan guru memiliki lebih banyak ruang untuk menyimpan data di Google Drive, keamanan data pun terjamin dan tidak perlu lagi flashdisk.

Ada juga fitur Drive Bersama, untuk dipakai sekolah saat perlu berbagi data dalam kepanitiaan bersama dan penyimpanan data tata kelola administrasi sekolah.

"Setelag merasakan manfaat akun Belajar.id, angka aktivasi mulai naik perlahan," katanya.

Pengalaman paling melekat adalah saat Komet mendampingi guru untuk melakukan aktivasi demi program PPDJ (Pendidikan Profesi Guru dalam Belajar) untuk sertifikasi guru.

Saat itu ada 300-an guru yang belum melakukan aktivasi, padahal tenggat waktunya 12 April 2022.

“Saya selaku Kapten Belajar.id dari Bali, hanya diberi waktu cukup singkat saat itu. Kami berstrategi, dengan melakukan WhatsApp blast ke 300 guru, dan menghubungi mereka person to person. Kami layani pendampingan 1x24 jam hingga mereka berhasil aktivasi Belajar.id dan menggunakannya dengan lancar,” ungkap Komet.

Dia juga mengatakan per 13 Mei 2022, angka aktivasi akun Belajar.id di Provinsi Bali menempati urutan lima secara nasional dengan persentase aktivasi 42,65 persen, berdasarkan data dashboard aktivasi akun Belajar.id daerah.

Saat ini, selaku Kapten Belajar.id, Komet dibantu oleh sembilan orang Co-Kapten untuk mendampingi seluruh guru di Provinsi Bali yang membutuhkan bantuan aktivasi akun Belajar.id.

“Kami membuat call center. Jadi, bagi guru yang bertanya bisa mengisi Google Form, nanti dilayani. Jadi sistemnya satu pintu untuk menjawab masalah-masalah, misal reset admin, pengelolaan akun," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Bali Boy Jayawibawa menilai sebelum ada akun Belajar.id ini, pihaknya sudah membiasakan Satuan Pendidikan SMA/SMK melakukan pembelajaran berbasis TIK sejak 2018 dengan aplikasi Jejak Bali serta beberapa Satuan Pendidikan dengan LMS berbasis Moodle.

“Lahirnya platform Belajar.id menjadi terobosan untuk meningkatkan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran tentunya dengan nilai-nilai kearifan lokal Bali,” kata Boy.

Saat ini, para guru terdorong untuk melakukan aktivasi akun Belajar.id karena prasyarat untuk akses portal pembelajaran dan program Kemendikbudristek, seperti daftar PPGJ, Sekolah Penggerak, Guru Penggerak, Akses Raport Pendidikan, SIM PKB, dan Pelaporan BOS.

"Upaya Disdik Bali untuk mempercepat aktivasi akun Belajar.id dilakukan melalui sosialisasi akun Belajar.id kepada operator Satuan Pendidikan pada Desember 2020," beber Boy. (mcr10/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Pandemi   Pandemi COVID-19   Platform   guru   pembelajaran   PJJ   PKL   Bali   KBM  

Terpopuler