Panelis Debat Kelima Puji Jawaban Ganjar Paling Konsisten terkait Masalah Rakyat

Senin, 05 Februari 2024 – 23:26 WIB
Capres bernomor urut 3 di Pilpres 2024 Ganjar Pranowo berbicara dalam Debat Kelima Capres Pemilu 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) menilai calon presiden Ganjar Pranowo menguasai panggung debat terakhir Pilpres 2024.

Ganjar paling memahami isu-isu rakyat sesuai tema debat, yakni kesejahteraan sosial, kebudayaan pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.

BACA JUGA: Ganjar Tantang Pemuda Bekasi Pengelola Sampah Punya Solusi untuk Bantargebang

Penampilan di debat terakhir seperti menegaskan posisi Ganjar sebagai pemimpin rakyat.

“Pak Ganjar yang paling konsisten pada rakyat dan isu-isunya. Bagi Pak Ganjar, tanpa rakyat Pak Ganjar bukan apa-apa. Karena rakyatlah sumber beliau,” kata Jubir TPN Aryo Seno Bagaskoro.

BACA JUGA: Hasto: Dukungan Ahok untuk Ganjar-Mahfud Memberi Efek Kejut ke Presiden Jokowi

Menurut Seno, masyarakat sangat paham bahwa sosok yang pantas menjadi pemimpin nasional ke dopant adalah Ganjar Pranowo.

Indikatornya antara lain kampanye. Seno melihat kampanye Ganjar selalu dipadati masyarakat. “Berbagai kampanye terbuka di banyak tempat selalu ramai, meski minim logistik," imbuhnya.

BACA JUGA: Akademikus Anggap Ganjar Kuasai Debat Terakhir, Gagasannya Konstruktif & Solutif

Seno meyakini sentimen positif yang terus pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD peroleh, berkorelasi dengan terus menggulungnya dukungan dari rakyat dan akar rumput.

“Hingga akhir kampanye akbar, kita akan menjaga ritme itu,” kata Seno.

Paschalis Maria Laksono, panelis debat kelima menilai hanya Ganjar yang mampu menyelami ranah inspirasi untuk kehidupan bersama. Menurutnya, jawaban Ganjar nyaris sempurna saat merespons sub tema kebudayaan.

"Kalau yang jawabannya nyaris sempurna atas pertanyaan saya hanya nomor tiga (Ganjar)," ujar Paschalis.

Ganjar mengatakan bahwa birokrat cukup memfasilitasi kebutuhan pelaku seni sehingga pelaku seni tinggal mengerjakan tugasnya.

"Maka budaya akan tumbuh dan pemerintah akan bisa melihat bagaimana proses kreatif itu berjalan. Apakah itu nyanyi, apakah filmmakers (pembuat film), apakah itu para pencipta, penulis buku. Semuanya," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar mengatakan pelaku seni harus dilindungi oleh pemerintah, dan pemerintah tidak perlu takut dengan mereka.

Ganjar juga mengatakan bahwa pemerintah memerlukan kritik dari pelaku seni sehingga, menurut dia, kebebasan berekspresi oleh pelaku seni tetap diperlukan. (flo/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler