jpnn.com, NUNUKAN - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kini didukung dengan penguatan sarana prasarana dan peningkatan kapasitas SDM pertanian melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KOSTRATANI)
Kostratani ini sebagai simpul penyelenggaraan pembangunan pertanian yang berpusat di kecamatan. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan hadirnya Kostratani ini bertujuan membangun ekosistem pertanian lewat digital.
BACA JUGA: Mentan SYL Panen Bawang Putih di Temanggung, Produk Lokal Lebih Sedap
“Ini merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) dengan pendekatan yang baru, lebih modern,” ujar Mentan Syahrul.
Seperti yang dilakukan di Kabupaten Nunukan hingga April ini tercatat telah panen 1.968 ha dengan provitas rata-rata 5 ton/ha.
BACA JUGA: Kementan: Panen Padi Jaga Pangan di Masa COVID-19
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan Masniadi, menyampaikan petani di Kabupaten Nunukan terus bergerak dan tidak berhenti untuk melakukan olah lahan dan panen di lahan pertanian yang dimilikinya.
“Ini merupakan hasil upaya bersama antara petani, penyuluh dan POPT yang berjuang meningkatkan produksi dan menjaga ketersediaan pangan di Kabupaten Nunukan. Dengan adanya kostratani dan pendampingan penyuluh pertanian produktivitas petani selalu terjaga," ujar Masniadi.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Perpres Gaji PPPK, Haji Lulung dan Bethel, Kematian di Wuhan
Sementara itu Fadli Ramadhani, penyuluh pertanian di wilayah setempat menerangkan dengan adanya Kostratani semua fungsional bergerak dan berperan, bahkan tidak hanya penyuluh pertanian, tetapi juga fungsional lainnya seperti mantri tani, POPT.
“Alhamdulillah kami bersama petani dan POPT masih punya semangat yg tinggi melakukan kegiatan usaha tani, terutama untuk mendukung program Pemerintah. Kami konsisten saling berkolaborasi di lapangan dalam hal berbagi informasi teknologi ataupun diseminasi teknologi tepat guna dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan penyuluhan, khususnya di masa pandemi covid 19 ini,” kata Fadli.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan kepada Penyuluh pertanian dan Petani pada Jumat (17/4), meskipun ditengah pandemik Covid-19, sektor pertanian tidak berhenti.
Peran petani dan penyuluh justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian. “Pangan sebagai imunitas utama untuk melawan Covid-19 dan memegang peran yang sangat penting hidup matinya suatu bangsa.
Saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tetapi juga segenap insan pertanian harus bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” terang Dedi. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi