jpnn.com, BANYUWANGI - Seolah menjadi tradisi tahunan. Setiap musim panen ikan di Pantau Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi selalu dibarengi dengan membludaknya para pekerja seks komersil (PSK) yang datang dari beberapa daerah ke Lokalisasi Pulau Merah.
Sedekar untuk diketahui, tak jauh dari pantai Pulau Merah, ada lokaliasasi yang penghuninya adalah belasan PSK. Tempat tersebut sebenarnya sudah ditutup pemda setempat bersamaan ditutupnya lokalisasi yang lain.
BACA JUGA: Pengunjung Sepi, Wisma Dolly Berkurang
Sayangnya penutupan itu diabaikan oleh PSK dan mucikari. Sampat sekarang, di lokalisasi yang berhadapan dengan pantai itu masih sering ditemukan praktik prostitusi.
Melihat lokalisasi Pulau Merah bergeliat kembali, aparat pun cepat-cepat bertindak, seiring dengan laporan warga yang mengaku resah.
BACA JUGA: 35 Ekor Ayam Mati Positif Flu Burung
Senin (14/10) jajaran forum Pimpinan Kecamatan pesanggaran bersama MUI dan aktivis LSM melakukan operasi gabungan. Mereka menjaring para PSK yang masih nekat menjajakan "cintanya".
Hasilnya sebanyak tujuh PSK yang mangkal di lokaslisasi Pulau Merah digaruk lalu dibawa ke Polsek Pasanggaran. "Mereka kami beri pembinaan dan kenakan pasal tindak pidana ringan," kata Kapolsek Pesanggaran AKP Supriyadi.
BACA JUGA: Eksploitasi Tambang Dibatasi
Bagi PSK yang kebanyakan berasal dari Jember itu, musim panen ikan layaknya musim panen pria hidung belang. Pasalnya saat panen itulah laki-laki yang mendapatkan pengasilan dari penjualan ikan meraup banyak untung. Nan, bagi sebagian mereka itulah saat yang tepat untuk "jajan".
"Tapi kami akan terus razia. Kalau ada PSK, kami razia lagi," kata Supriyadi. (azi/aif/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pantai Anyer Kurang Ramai
Redaktur : Tim Redaksi