Panen Pujian, Selandia Baru Tekor Rp 300 M per Hari Gegara Lockdown COVID-19

Senin, 01 Maret 2021 – 18:32 WIB
Ilustrasi logo virus corona. foto: Antara

jpnn.com, AUCKLAND - Wali Kota Auckland, kota terbesar di Selandia Baru, mengatakan bahwa penduduknya harus diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin, setelah penguncian keempat selama akhir pekan yang menelan biaya jutaan dolar sehari.

Penguncian tujuh hari dari populasi hampir 2 juta itu dipicu oleh kasus seseorang yang telah terinfeksi selama seminggu tetapi tidak dalam isolasi.

BACA JUGA: Cukup 3 Kasus COVID-19, Selandia Baru Langsung Lockdown

Penguncian menyebabkan beberapa acara olahraga dan budaya utama dibatalkan atau ditunda di Auckland.

Itu juga menyebabkan kekacauan lalu lintas selama akhir pekan, dengan para pelancong terjebak di pos pemeriksaan kota hingga 10 jam untuk mencoba mencapai rumah mereka di Auckland.

Pemerintah kota mengatakan, Auckland kehilangan sekitar 200 pekerjaan dan lebih dari USD 21,7 juta (Rp 309 miliar) per hari di bawah pembatasan level 3.

"Kami membutuhkan peluncuran vaksin untuk diprioritaskan di Auckland untuk membantu menghindari penguncian di masa depan, melindungi pekerjaan dan pendapatan, dan memastikan Auckland dapat memainkan perannya dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional," kata Wali Kota Phil Goff dalam sebuah pernyataan..

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada hari Senin bahwa pasien COVID-19 terbaru telah membuat banyak kesalahan, termasuk melakukan kontak dengan keluarga yang terinfeksi.

Orang tersebut dikatakan telah mengunjungi tempat-tempat umum bahkan setelah mengikuti tes COVID.

"Itu memiliki konsekuensi yang menghancurkan, tidak diragukan lagi," kata Ardern pada "The AM Show" Newshub.

Tapi terserah polisi untuk memutuskan apakah ada tindakan yang akan diambil terhadap orang tersebut, katanya.

"Orang-orang melakukan hal-hal bodoh tetapi kami tidak akan mengatasi masalah ini seandainya masyarakat merundung mereka sampai-sampai mereka tidak mengatakan yang sebenarnya," tambahnya.

Penguncian, dengan batasan Level 3, memungkinkan orang meninggalkan rumah hanya untuk belanja barang-barang penting dan menunaikan pekerjaan penting. Tempat umum akan tetap ditutup.

Selandia Baru, salah satu negara maju paling sukses dalam mengendalikan penyebaran pandemi, telah mencatat lebih dari 2.000 kasus virus corona dan 26 kematian sejak dimulainya pandemi. (ant/dil/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler