Panen Raya Padi di Lokasi Endemik WBC Berjalan Lancar

Minggu, 14 Januari 2018 – 15:35 WIB
Panen perdana padi di Banyumas, Jawa Tengah. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BANYUMAS - Mengawali musim panen, Minggu (15/1) pagi, panen padi perdana dilakukan di Dusun Kutowinangun, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas.

Menariknya, lokasi panen padi ini merupakan daerah yang terserang Wereng Batang Coklat (WBC). Balitbangtan hadir dan memberikan solusi melalui paket pengendalian WBC.

BACA JUGA: Mendaratkan Larik Gogo di Bumi Kebumen

Pendampingan dan pengawalan paket teknologi Jarwo Super WBC merupakan paket teknologi yang meliputi penggunaan varietas unggul toleran terhadap WBC yakni Inpari 13, Inpari 31 dan Inpari 33. Pola tanam yang dilakukan adalah Jajar Legowo 2 : 1. Selain itu untuk digunakan pestisida nabati (Bioprotektor), pupuk hayati (Agrimeth) dan Bio-dekomposer (DSA).

Panen dilakukan pada hamparan padi seluas 350 ha. Ini suatu bukti bahwa teknologi pengendalian WBC berhasil. Hasil panen ubinan cukup baik dengan provitas 7,89 t/ha GKG , dimana provitas rata-rata Kabupaten Banyumas 5,6 t/ha GKG.

BACA JUGA: Harga Gabah Untungkan Petani, Gapoktan Subur Asri Semringah

Hadir pada kegiatan panen ini Kapuslitbangtan, Kapusluhtan, Kadistan Provinsi (diwakili), Dandim, Ka. BBPP Batu, Kepala BPTP Jateng (diwakili), Kepala SubDivre Bulog Banyumas dan Camat serta petani yang bergabung dalam Poktan Bumi Jaya di Desa Tinggarjaya, Kec. Jatilawang, Kab. Banyumas.

Saat doorstop yang dipandu Kapusluhtan didampingi Kapuslitbang Tanaman Pangan, Kadistan, Dandim, Ka.BBPP Batu, dan Kasub Divre Bulog di depan media massa di lokasi panen. Kapuslitbangtan pada kesempatan tersebut menyampakan bahwa percepatan tanam tidak bermasalah, dimajukan satu bulan lebih awal tampaknya baik. Lokasi ini merupakan daerah endemis WBC.

BACA JUGA: Petani Serang: Jangan Ganggu Bulan Madu Kami

Instruksi Mentan agar diambil langkah cepat pengendalian WBC dengan menjadikan lokasi ini sebagai demarea. Teknologi Jarwo Super WBC merupakan inovasi teknologi Balitbangtan, komponen utamanya varietas Inpari 33. 

Kasub Divre Bulog mengatakan, stok beras Bulog masih tersedia untuk 4 sampai 5 bulan kedepan. Operasi pasar sedang dilakukan demikian juga serap gabah tetap jalan.

Dandim yang ikut mengawal kegiatan ini mengapreasi kolaborasi yang terjalin. Awalnya saat memulai kegiatan kondisi irigasi sedang dalam perbaikan, namun dengan tekad yang kuat memetintahkan agar pengolahan lahan dapat didahulukan dan hasilnya terbukti baik.  

Kita tunjukkan prestasi dapat menghalau serangan WBC. Kerja keras yang terukur untuk selalu tanam dan panen dan panen lagi. Hari ini petani di Banyumas sedang berbahagia menikmati harga yang bagus Rp 5.400.-. Jangan biarkan kebahagiaan ini cepat berlalu.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aneh Banget, Kemendag Mengimpor Beras saat Kondisi Surplus


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler