Panen Raya, Stok Surplus, Kementan Ajak Stakeholder Serap Cabai Petani

Selasa, 24 Agustus 2021 – 11:44 WIB
Kementan mengajak berbagai pihak menyerap cabai petani. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menyatakan data produksi cabai nasional pada Januari hingga Juli 2021 menunjukkan masih surplus. Pada Juli terdapat produksi sebanyak 163.293 ton dengan kebutuhan sebesar 158.855 ton.

“Hingga Juli kita surplus 4.439 ton. kebutuhan masyarakat terhadap aneka cabai masih dapat dipenuhi dari hasil produksi di dalam negeri,” tegas Tommy Nugraha Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Selasa (24/8).

BACA JUGA: Harga Cabai Jeblok, Pengamat Minta Pasar Nasional Menyerap Produksi

Menurut Tommy adanya surplus produksi juga telah diantisipasi Kementan, dengan meminta para stakeholder, baik pengusaha lokal dan pemerintah daerah untuk membantu penyerapan hasil petani.

Kementan merasa perlu dukungan pemasaran di level pedagang harus ada intervensi pemerintah.

BACA JUGA: Petani Cabai dengan Penghasilan Menggiurkan, Hanya Bertani..

“Kami sudah memastikan produksi cukup sehingga gejolak harga tinggi tidak terjadi kembali. Maka penguatan intervensi pemerintah di hilir juga harus kuat. Kami mohon para petani kami dibantu agar harga tidak anjlok,” papar Tommy.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Bambang Sugiharto juga mengatakan kondisi produksi saat ini dalam kondisi baik dan surplus.

BACA JUGA: 3 Manfaat Rutin Minum Air Rebusan Jahe Merah Campur Cabai Jawa dan Madu, Bikin Senjata Suami Makin Kuat Lho

“Kami mendengar ada penurunan harga di pasaran. Karenanya kami dorong agar industri dalam negeri dapat menyerap produksi petani. Begitu pula pemda agar juga menjaga harga di level petaninya baik. Kita perlu bersama menjaga semangat petani,” tegas Bambang.

Saat ini Kementan menurut Bambang menyiapkan mobil berpendingin untuk mengangkut cabai dari lahan dengan gratis tanpa biaya kirim. Bahkan untuk pengolahan, Kementan telah memberi bantuan pascapanen bagi petani binaan.

“Kami juga telah bersurat pada dinas terkait di 34 propinsi untuk menyerap produk petani. Alokasi anggaran untuk bantuan pascapanen juga telah ada, agar kualitas produksi petani terjaga,” jelas Bambang.

Sementara itu terkait adanya impor cabai, memang benar ada kebutuhan industri untuk kategori cabai kering, cabai dihancurkan atau ditumbuk, sebanyak 27.851 ton. Namun bukan jenis cabai segar yang dikonsumsi masyarakat luas.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi cabai nasional pada 2020 mencapai 2,77 juta ton. Angka ini mengalami peningkatan 7,11 persen dibandingkan pada 2019.

Menurut Bambang, Indonesia juga mengekspor aneka cabai. Nilai ekspor cabai 2020 mencapai USD 25,18 juta, naik 69,86 persen atau USD 10,36 juta dari tahun 2019.

"Bila dibandingkan, volume impor tersebut hanya sekitar satu persen dari total produksi nasional. Karenanya kami ajak industri nasional serap semua cabai petani lokal kita,” ajak Bambang. (jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler