"Lonjakan harga sembako disaat memasuki Ramadan dan lebaran merupakan konsekuensi dari ketergantungan pangan Indonesia kepada pasar bebas," kata Suswono, dalam acara pemberian penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Walikota Padang Fauzi Bahar dan sejumlah daerah tingkat II lainnya, di Kementerian Pertanian RI, Jakarta, (19/7).
Karena fenomena gejolak harga Sembako itu bersumber dari faktor pasar bebas, imbuh Suswono, maka berbagai kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengantisipasi gejolak harga relatif tidak efektif.
"Satu-satunya cara yang dinilai efektif adalah masyarakat tidak membeli Sembako dalam jumlah yang berlebihan dan menghindari produk-produk asing," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Selain itu, Menteri Pertanian juga mengingatkan masyarakat Indonesia siap-siap mengurangi konsumsi tempe dan tahu karena beberapa bulan ke depan kedelei sebagai bahan baku pembuat tempe akan berkurang secara signifikan di pasar-pasar seluruh Indonesia.
"Siap-siap mengurangi makan tempe dan tahu karena bahan baku tempe yakni kedelei akan sulit ditemui di pasar-pasar karena sejumlah wilayah produsen kedelei di Amerika Serikat mengalami kekeringan," terangnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Unilever Siapkan Rp1,27 Triliun ke Sei Mangkei
Redaktur : Tim Redaksi