Dari pantauan JPNN, terdapat sekitar 30-an aparat polisi yang diterjunkan di sekitar gereja yang terletak persis di belakang Pusat Perbelanjaan Sarinah, Jakarta ini. Mereka terlihat begitu waspada, namun untuk memeriksa umat yang hendak masuk, tetap dilakukan panitia dengan menggunakan metal detektor.
Untuk memudahkan pengamanan, panitia khusus membuka dua pintu. Dengan demikian, efektifitas pengamanan dapat lebih terjamin. Selain aparat kepolisian, pengamanan Natal di Jakarta tahun ini, juga melibatkan aparat TNI. Menurut Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya), Mayjen.TNI.Erwin Hudawi Lubis, langkah ini tidak lain untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.
"Kita bahagia, mereka begitu damai melaksanakan ibadah. Kita sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mudah-mudahan berjalan damai sampai selesai," katanya.
Sementara itu, ribuan masyarakat yang menyemut di sekitar Paroki Katedral, Senin (24/12), sejak pukul 17.00 WIB hingga hampir tengah malam, tidak hanya didominasi umat yang ingin mengikuti Misa malam Natal.
Puluhan diantaranya juga terdapat pedagang kaki lima yang khusus datang mengais sedikit rejeki. Seperti pengakuan Saodah, wanita asal Madura. Ia datang karena yakin, paling tidak malam ini akan memeroleh hasil lumayan dari penjualan minuman ringan, rokok yang dijajakan diatas gerobak dorongnya.
"Saya dari sore mas. Hasilnya lumayanlah dibanding malam kemarin. Karena kalau disini kan udah jelas banyak yang datang. Jadi udah pasti ada yang beli," katanya dengan logat Madura yang cukup khas.
Namun Saodah mengaku belum menghitung berapa total penjualannya. Ia hanya memastikan paling tidak bisa dua kali lipat dari penjualan sehari-hari.
"Tapi ya itu mas, pengamananya itu. Saya tadi di dekat gerbang masuk. Tapi diusir-usir sama petugas. Terpaksa kita pindah kemari," katanya yang terlihat menjajakan dagangannya sekitar 30 meter dari gerbang depan Katedral.
Selain Saodah dan puluhan pedagang kaki lima, di depan gerbang juga terlihat sejumlah remaja mengamen. Hanya berbeda dari pengamen umumnya, mereka terlihat jauh lebih rapi. Selain itu, lagu-lagu yang dikumandangkan juga semuanya bernafaskan religi Kristiani.
Mereka begitu antusias dan ramah, sehingga tidak sampai mengganggu umat yang ingin beribadah. Demikian juga saat ibadah dimulai, mereka menghentikan kegiatannya. Karena mereka merupakan para muda-mudi gereja yang khusus melakukan hal ini untuk mencari tambahan dana bagi ibadah Natal remaja.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, juga khusus hadir. Ia datang dengan menggunakan bus Pemda DKI, untuk melihat secara langsung pelaksanaan ibadah Natal di sejumlah gereja di Jakarta.
Setelah sesaat menyapa umat yang ada, 15 menit kemudian Jokowi meninggalkan Katedral. Dari informasi yang diperoleh, ia melanjutkan perjalanan ke Gereja Immanuel Jakarta yang terletak tidak begitu jauh dari Paroki Katedral.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas HAM Desak Timur Copot Kapolda Sulteng
Redaktur : Tim Redaksi