Pangdam Cenderawasih Angkat Suara Soal Upaya Pembebasan Pilot Susi Air, Simak

Rabu, 06 Maret 2024 – 16:12 WIB
Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangaman. Foto: Ridwan/JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangaman angkat suara soal upaya pembebasan pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Marthens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoga.

“Kalau pembebasan sandera (Pilot Susi Air Philip Mark Marthens, red), TNI sangat mampu. TNI punya kekuatan bersenjata dan prajurit yang terlatih,” tegas Mayjen Izak seperti dilansir JPNN Papua pada Selasa (5/3).

BACA JUGA: Muhammadiyah Dukung Upaya Membebaskan Pilot Susi Air dari KKB

Dia pun menyebutkan tidak butuh waktu lama untuk membebaskan sandera bagi prajurit TNI.

“Kalau mau pakai kekuatan senjata, TNI bisa. TNI punya segalanya,” tegas Pangdam Cenderawasih Mayjen Izak.

BACA JUGA: Kabar Terbaru Kondisi Pilot Susi Air yang Disandera KKB

Namun, menurut Mayjen Izak, yang menjadi catatan penting saat ini adalah meminimalisasi adanya korban, terutama keselamatan nyawa pilot itu sendiri.

"Kami bisa bebaskan cepat tidak butuh waktu lama, tetapi yang kami perhitungkan di sini adalah adanya korban terutama sandera sendiri,” tegasnya.

BACA JUGA: Begini Kata Pangdam Cenderawasih soal Pembebasan Sandera yang Ditahan KKB

Dia menyebut solusi yang digunakan saat ini untuk pembebasan pilot itu adalah melalui jalan negosiasi.

“Jalan negosiasi adalah solusi agar tidak ada korban dan semuanya berjalan baik,” ujarnya.

Pilot Susi Air Capt Philip Mark Marthens disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya saat mendarat di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Febuari 2023 lalu.

Tidak hanya menyandera pilot, KKB juga membakar pesawat yang biasa melayani masyarakat dengan tujuan Distrik Paro, Nduga, Papua.

Egianus Kogoya dan kelompok tercatat pernah melakukan aksi kejinya dengan membantai puluhan pekerja PT Istana Karya di Nduga tahun 2018 lalu. (mcr30/jpnn) 


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Muhammad Cholid Ridwan Abubakar Sangaji

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler