jpnn.com - TARAKAN - Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI Mulawarman, Mayjen TNI Johny Lumban Tobing, mengatakan, pihaknya siap jika diperintahkan membantu dalam proses pembebasan para WNI yang disandera kelompok yang diduga Abu Sayyaf.
Sebagaimana diketahui, tiga anak buah kapal diculik sekelompok teroris yang diduga kawanan Abu Sayyaf di Filipina di Perairan Sabah, Malaysia pada 9 Juli lalu.
BACA JUGA: Astaga.. Pasangan Ini Nekat Begituan di Masjid
Mereka adalah Theodorus Kopong, Emanuel, dan Lorens Koten, asal Flores Timur. Ketiganya merupakan ABK pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Lim berbendera Malaysia.
“Ini bukan urusan saya melainkan sudah menjadi urusan negara. Tapi kalau saya diperintahkan untuk membantu, iya dan saya siap,” ungkap Johny kepada Radar Tarakan, Selasa (19/7).
BACA JUGA: Pak Haji Gantung Diri Dengan Akar Pohon di Hutan
“Saya harus bersiap jika memang sewaktu-waktu panglima TNI memberikan perintah untuk saya,” tegas pria yang baru menjabat sepekan sebagai Pangdam VI Mulawarman tersebut.
Pembebasan sandera itu menjadi urusan mabes TNI. Jhony menambahkan, berdasarkan pengalaman sebelumnya, pihaknya tak bisa berbuat banyak dalam hal pembebasan para sandera dari kelompok separatis di negara lain.
BACA JUGA: Yuk Dibantu! Bayi Ini Sakit Parah dan Harus Operasi, Biayanya Rp 1 Miliar
“Tidak ada akses langsung melakukan tindakan pembebasan di negara Filipina, dan persoalan ini, negara atau pemerintah pusat masih menyelesaikannya. Kami di sini mendukung. Kalau ternyata terjadi di daerah kita baru kita lakukan operasi,” ungkapnya. (ans/ash)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Woles Bray! Bosan di RS, 2 Pasien Kabur ke Mal
Redaktur : Tim Redaksi