Pangeran Andrew Kapok Panjat Gedung Tertinggi Eropa

Selasa, 04 September 2012 – 09:20 WIB
LONDON – Keberanian dan kepahlawanan Pangeran Andrew alias Duke of York tak diragukan lagi. Putra kedua dari penguasa monarkhi Inggris dan Persemakmuran Ratu Elizabeth II tersebut pernah terjun langsung dalam Perang Falkland pada 1982. Saat itu, adik Pangeran Charles alias Prince of Wales tersebut berpangkat letnan angkatan laut dan menjadi pilot helikopter tempur Sea King di atas kapal induk Inggris HMS Invincible yang dikerahkan dalam perang melawan Argentina itu.

Namun, pria 52 tahun mengaku jera alias kapok setelah melakukan aksinya menuruni gedung tertinggi di Eropa, The Shard. Ayahanda Putri Beatrice dan Putri Eugenie itu merasa takut saat ada di puncak pencakar langit tersebut.

Kemarin (3/9) Andrew meluncur dari lantai 87 atau beberapa meter dari puncak gedung setinggi 310 meter itu. Setelah makan waktu setengah jam, orang keempat dalam garis calon pewaris takhta Kerajaan Inggris Raya itu baru berhasil mencapai lantai 20.

’’Saya ketakutan saat berada di atas,’’ ujar mantan suami Sarah Ferguson alias Duchess of York tersebut kepada wartawan setelah berada di ketinggian 239 meter.
’’Bagian tersulit adalah saat memanjat. Anda harus berjalan pelan dari 10 lantai terakhir menuju puncak. Ketika itulah, Anda baru sadar di mana berada dan apa yang harus dilakukan,’’ lanjutnya.

’’Yang paling menegangkan adalah saat melangkah di tepi gedung sebelum berbalik badan dan mulai meluncur,’’ kata pria yang mendapat pangkat kehormatan laksamana muda (bintang dua) dari AL Inggris itu.’’Latihan yang saya jalani bersama Royal Marines di Arbroath (Skotlandia) membuat saya percaya diri untuk bisa melangkah dari tepi tempat kita berdiri sebelum meluncur,’’ paparnya.

Namun, pengalaman menuruni The Shard membuat dia kapok. ’’Saya bahkan tidak ingin mengatakan ini mudah. Saya juga tak akan pernah melakukannya lagi,’’ tegasnya.

Dia menyebut jendela kaca gedung mengembun sehingga menyulitkan saat dipijak. Kakinya mudah terpeleset saat melangkah pada awalnya. Andrew tidak sendirian menuruni The Shard. Total, ada 40 orang yang melakukan aksi tersebut. Termasuk, Chris Bonington, pemanjat gunung ternama Inggris yang berusia 78 tahun. Peserta lain adalah Ffion Hague, istri Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Hasilnya, aksi Andrew dan kawan-kawan berhasil menggalang dana GBP 290 ribu atau USD 460 ribu (sekitar Rp 4,4 miliar) dari sponsor. Mereka berharap bisa mengumpulkan dana hingga GBP 1 juta (sekitar Rp 15 miliar).

Aksi menuruni The Shard itu sengaja dilakukan untuk mendukung kegiatan amal atau sosial dua yayasan, The Outward Bound Trust dan Royal Marines Charitable Trust Fund. Dia dua yayasan itu, Andrew menjadi pembina.

Andrew menyatakan bahwa dirinya telah memikirkan ide untuk menggalang dana tersebut sejak tahun lalu saat gedung pencakar langit itu masih dibangun. Ditanya soal pendapat Ratu Elizabeth II tentang aksinya itu, Andrew mengungkapkan bahwa saat bertemu di Balmoral beberapa waktu lalu, ibunya menyatakan tertarik. ’’Saat saya bicara mengenai semua keamanan dan semua yang mendukung, termasuk pekerjaan tim, beliau memahami risikonya,’’ kata dia

Andrew meresmikan The Shard pada 5 Juli lalu bersama Perdana Menteri (PM) Qatar Hamid bin Jassem al-Thani. Pencakar langit yang berlokasi di dekat London Bridge di selatan Sungai Thames itu dibangun dengan menghabiskan dana GBP 450 juta (sekitar Rp 6,8 triliun). Dari seluruh pembiayaan proyek, 95 persen berasal dari Qatar. Menurut rencana, dek atau lantai observasi gedung tersebut dengan panorama Kota London akan dibuka untuk umum Februari tahun depan. (AFP/AP/Dailymail/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonomi India Terperosok Level Terendah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler