jpnn.com - PIHAK berwenang Amerika Serikat merilis bahwa salah seorang pemimpin senior ISIS tewas dalam sebuah serangan koalisi di Syria, Juni lalu. Pemimpin kelompok militer yang tewas tersebut bukan sembarang pemimpin.
Dia adalah Tariq bin al-Tahar bin al-Falih al-Awni al-Harzi. Tariq dilaporkan ikut tewas dalam sebuah serangan drone (pesawat tak berawak).
BACA JUGA: Tragis, Gadis 17 Tahun Bunuh Diri karena Tak Punya Toilet di Rumahnya
Pihak militer AS mengatakan, Tariq adalah salah seorang dedengkot ISIS yang paling dicari. Selama ini, Amerika Serikat juga sudah mengiming-imingi hadiah US$3 juta (sekitar Rp41 miliar) untuk nyawa Tariq.
Dikutip dari NBC News, Jumat (3/7), Tariq (33 tahun), diklaim Pentagon sebagai orang yang paling bertanggung jawab dalam perekrutan dan transfer persenjataan ISIS dari Libia ke Syria.
BACA JUGA: Alamak... Ribuan Guru Mundur Ramai-Ramai Lantaran Berijazah Palsu
Tariq juga bertanggungjawab terhadap perekturan pejuang asing dari Inggris, Denmark dan sejumlah negara Eropa lainya yang akan bergabung dengan ISIS.
BACA JUGA: Gadis 11 Tahun Mutusin Pacar dengan SMS Lucu, Mau Tahu Isi Pesannya?
Bagi ISIS, tariq juga tak hanya aktif secara militer karena dia berhasil mendapatkan sumbangan dana untuk ISIS.
Dan, ini yang paling penting, Tariq disebut sebagai otak dari aksi serangan bunuh diri ISIS. Karena perannya tersebut, Tariq dikenal juga dengan sebutan komandan atau panglima bunuh diri ISIS.
Tariq dikenal sebagai teroris terkemuka yang diketahui bergabung dengan ISIS pada 2013.
"Setidaknya, kematiannya akan berdampak pada operasi ISIS, khususnya dalam proses pemindahan orang, senjata serta perekrutan jaringan teroris lain masuk ke ISIS," ujar salah seorang juru bicara militer Amerika, Jeff Davis. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dituding Terima Dana Investasi Rp 9,3 Triliun, Mahathir Desak Najib Segera Mundur
Redaktur : Tim Redaksi