jpnn.com - PATNA - Ini wajah bopeng dunia pendidikan India. Guru yang menjadi tombak utama pendidikan di negara tersebut ternyata berijazah palsu. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai ratusan ribu orang. Bukan hanya guru, beberapa kepala dinas kini juga diselidiki dan ada pula yang telah ditahan atas masalah yang sama.
Mei lalu Pengadilan Tinggi Negara Bagian Bihar, India, telah memerintahkan penyelidikan terhadap 350 ribu guru sekolah dasar atas kasus penggunaan ijazah palsu. Bukan hanya itu, 25 ribu orang di antaranya telah mengajar di sekolah-sekolah milik pemerintah tanpa diberi pelatihan yang memadai.
Pemerintah memberikan waktu kepada para guru yang merasa menggunakan gelar dan ijazah palsu untuk segera mengundurkan diri. Masa pengampunan itu berlaku hingga 9 Juli mendatang. Jika melebihi waktu tersebut, guru yang ketahuan menggunakan ijazah palsu dan tetap bertahan akan dipenjara.
Tidak ingin berakhir di balik jeruji besi, 1.400 guru akhirnya berhenti. Secara tidak langsung, mereka mengakui telah menggunakan ijazah palsu. Tidak tertutup kemungkinan, jumlah guru yang mundur itu akan terus merangkak naik sebelum batas akhir pengampunan.
"Kita akan tahu jumlah pasti guru yang memanfaatkan penangguhan hukuman ini setelah periode pengampunan habis," ujar Sekretaris Departemen Pendidikan Bihar R.K. Mahajan.
Meski jumlah guru yang mengundurkan diri cukup banyak, Mahajan menyatakan bahwa tidak akan ada kekosongan di sistem pendidikan. Dia justru memperingatkan guru-guru dengan ijazah palsu yang hingga detik ini masih memilih untuk bungkam dan bertahan. "Ini adalah tindakan kriminal. Mereka mungkin akan dipenjara," tegasnya.
Mahajan menjelaskan bahwa seluruh guru yang kualifikasinya diselidiki adalah mereka yang mendaftar sejak 2006. Kualitas pendidikan di daerah pedesaan India memang kerap menjadi masalah. Banyak guru yang kerap bolos sehingga menyulitkan rekan kerjanya.
BACA JUGA: Gadis 11 Tahun Mutusin Pacar dengan SMS Lucu, Mau Tahu Isi Pesannya?
Survei tahunan yang dilakukan lembaga Pratham mengungkapkan, karena kualitas guru yang buruk, lebih dari separo siswa di daerah pedesaan tidak bisa membaca kata-kata dasar dalam bahasa mereka sendiri setelah lima tahun mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah milik pemerintah.
Bukan hanya guru yang menggunakan ijazah palsu. Menteri Hukum (setara kepala dinas, Red) di New Delhi Jitendra Singh Tomar bulan lalu ditahan karena berbohong tentang gelar sarjana hukum yang disandangnya. Anggota Partai Aam Admi (AAP) itu dituding telah melakukan pemalsuan dan kecurangan.
Belakangan Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia India Smitri Irani juga dituding berbohong tentang gelarnya di perguruan tinggi. Kasus Irani itu masih diselidiki. Kementerian yang digawangi Irani juga mengurusi pendidikan di India. Legislator AAP Bhavna Gaur ikut diselidiki dengan dugaan yang sama. Yaitu, bergelar dan berijazah palsu. (AFP/BBC/India Today/sha/c10/ami/ray/jpnn)
BACA JUGA: Dituding Terima Dana Investasi Rp 9,3 Triliun, Mahathir Desak Najib Segera Mundur
BACA JUGA: Korban Tewas Kecelakaan KA Militer Pakistan Bertambah Jadi 17 Orang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembaga Bantuan Pangan PBB Kehabisan Dana Tolong Pengungsi Syria
Redaktur : Tim Redaksi