Pangi Curiga Koalisi Besar Bagian Manuver Jokowi, Singgung Ganjar dan PDIP

Selasa, 04 April 2023 – 22:34 WIB
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago soal koalisi besar. Foto: source for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyampaikan analisis soal wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) seusai silatuhmi pimpinan parpol dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).

"Bisa juga ini hanya sebagai gertakan sambal, kalau Ganjar Pranowo enggak diusung PDIP, maka Jokowi sudah menyiapkan parpol alternatif. Ini bagian dari manuver, arsitek atau panglima tertingginya Presiden Jokowi," ujar Pangi dalam analisisnya kepada JPNN.com, Selasa (4/4).

BACA JUGA: PDIP Diajak Gabung Koalisi Besar, Ada Pak Jokowi, tetapi Bu Megawati di Luar Negeri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4/2023). Foto: ANTARA/Desca Lidya Natalia

Pangi pun realistis bahwa sebetulnya KIB dan KIR berpeluang untuk melebur guna membentuk koalisi besar. Terlebih, iklim politik menjelang Pilpres 2024 masih sangat cair.

BACA JUGA: Puan Bocorkan Isi Pembahasan Megawati-Jokowi, Sebut Situasi Politik Mulai Memanas

"Ini baru sebatas embrio yang sedang mencari bentuk, akan terus bergerak model koalisinya dan gabungan koalisinya," lanjut direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu.

Dia bahkan menduga Presiden Jokowi sedang mendesain koalisi besar antara KIB (Golkar, PAN, dan PPP) dengan KIR (Gerindra-PKB) guna memuluskan langkah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo sebagai capres.

BACA JUGA: Kalimat Menohok Jansen kepada Moeldoko soal PK KLB Demokrat: Ajaib Benar Anda

"Mungkin ini upaya untuk jaga-jaga kalau Ganjar yang menjadi jagoan Jokowi gagal diusung PDIP," ucap Pangi.

Namun, dia belum tahu apakah politik gertak sambal Jokowi bakal membuat PDIP berpikir ulang untuk segera mengumumkan capres-cawapres, atau malah tidak berpengaruh kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam membuat keputusan.

PDIP Bakal Ditinggal?

Selain itu, Pangi menilai silaturahmi para pimpinan parpol KIB dan KIR yang dihadiri Presiden Jokowi juga terkesan ingin meninggalkan PDIP.

"Terkesan seperti PDIP mau ditinggalkan," ucap dia.

Di sisi lain, katanya, Jokowi terus melakukan manuver politik dengan ketum parpol agar tujuan politiknya tercapai, yakni punya saham mengantarkan presiden selanjutnya setelah tidak lagi menjabat.

"Sehingga nasibnya tidak mau seperti SBY, salah dukungan atau enggak punya saham dalam penerus presiden selanjutnya," ucap Pangi.

Menurut Pangi, Jokowi berkepentingan karena ingin memastikan berbagai program pemerintahan saat ini dilanjutkan oleh presiden berikutnya.

Hal itu dibaca pangi dari aktifnya Presiden Jokowi melakukan endorsment terhadap kandidat capres andalannya.

"Pak Jokowi realistis, beliau akan mendukung capres-cawapres yang bakal menang, tentu salah satu variabelnya adalah modal racikan elektoral," ujar pengamat berdarah Minang itu.

Dua kandidat yang dinilai masuk radar Jokowi ialah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Tentu Pak Jokowi akan membaca dan memantau tren pergerakan elektoral Prabowo maupun Ganjar, dari situ beliau nanti akan berpikir keras, bagaimana jagonya menang Pilpres 2024," kata Pangi.(Fat/JPNN.com)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pentolan PPP Beber soal Skenario Koalisi Besar dari Silaturahmi Ramadan di Kantor PAN


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler