jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Usman Tokan mengungkapkan ada pembicaraan soal pembentukan koalisi besar pada pertemuan Silaturahmi Ramadan di kantor Partai Amanat Nasional (PAN), Minggu (2/4).
Silaturahmi yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mempertemukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
BACA JUGA: Puji Prabowo dan Airlangga, Zulhas: Insyaallah, Satu di Bawah Komando Pak Presiden
"Membicarakan bagaimana kalau misalnya koalisi lebih besar akan lebih bagus untuk membangun negeri ini," kata Usman saat dihubungi awak media, Senin (3/4).
KIB merupakan koalisi yang dibangun oleh PPP, PAN, dan Golkar. Adapun KKIR adalah koalisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Gerindra.
BACA JUGA: Prabowo Sebut KIB dan KKIR Sudah Sepakat Bersatu
Para ketua umum parpol, antara lain, Zulkifli Hasan alias Zulhas dari PAN, Airlangga Hartarto (Golkar), Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Muhammad Mardiono hadir langsung pada Silaturahmi Ramadan itu.
Usman mengatakan PPP membuka kemungkinan membentuk koalisi besar setelah pertemuan silaturahmi tersebut.
BACA JUGA: Koalisi Masih Cair, tetapi Anies Baswedan seperti Sudah Unggul 2 Langkah di Depan
Menurut dia, PPP yang berada di gerung KIB akan menerima partai lain yang mau bergabung.
"Bisa ada NasDem, ada PKB yang sekarang, dan Gerindra. Ya, sudah jadikan satu saja di KIB," ucap Tokan.
Namun,wakil sekretaris Majelis Pertimbangan PPP itu menegaskan pembentukan koalisi besar bukan untuk mengikuti arahan Presiden Jokowi.
Usman menegaskan Presiden Jokowi hadir dalam silaturahmi itu sebagai undangan.
"Jadi, koalisi ini mengundang partai-partai koalisi untuk bersilaturahmi, terus mengundang Pak Presiden," ujar Tokan. (ast/jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koalisi Pengusung Anies Sempat Diramalkan Bubar, Ada Tim Kecil Bikin Semuanya Lancar
Redaktur : Antoni
Reporter : Aristo Setiawan