Pangi: PKB dan NasDem Tak Suka Pendatang, PDIP Menerima

Rabu, 03 Juli 2019 – 16:16 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago heran Presiden RI terpilih Joko Widodo (Jokowi) masih membuka ruang bergabungnya partai politik dari koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Padahal, kata Pangi, partai pendukung Jokowi merupakan pihak mayoritas di parlemen. "Sebenarnya kalau sudah lihat yang bergabung ke koalisi Pak Jokowi, kan sudah lebih 60 persen," kata Pangi saat dihubungi, Rabu (3/7).

BACA JUGA: PKB Usulkan 10 Menteri, PDIP: Kami Tak Mau Menambah Beban Pak Jokowi

Pangi tidak mengetahui secara pasti alasan Jokowi masih mengakomodir bergabungnya partai pendukung Prabowo. Dari analisisnya, Jokowi ingin menambah kuat stabilitas pemerintah dengan mengajak partai pendukung Prabowo bergabung.

"Untungnya cuma buat stabilitas pemerintah. Misalnya ada keberatan di partai utama. Jadi gerakan mereka terganggu lah," ucap dia.

BACA JUGA: PKB Minta Jatah 10 Menteri, NasDem 11, Hahaha

BACA JUGA: PKB Minta Jatah 10 Menteri, NasDem 11, Hahaha

Menurut Pangi, Jokowi bakal mendapat efek negatif ketika mengakomodir partai pendukung Prabowo. Dia menduga, partai yang lebih dahulu mendukung Jokowi tidak terima dengan masuknya "pendatang".

BACA JUGA: Semua DPW PKB Diklaim Sepakat Cak Imin Satu Periode Lagi

"Cuma mereka orang yang tidak berkeringat, tiba-tiba mendapat jatah menteri. Secara etika, nuansa ikatan batin itu nyaman tidak?" ungkap dia.

Pangi mengingatkan, Jokowi harusnya mendengar partai politik pendukung sebelum menerima "pendatang". Sebab, keberatan partai pendukung bakal membuat kinerja Jokowi terganggu di pemerintahan.

"Kalau dengar ketum pendukung Jokowi, barangkali PDIP tidak masalah. PKB dan Nasdem saya lihat masih masalah dengan pendatang," ucap dia. (mg10/jpnn)

Ahok calon presiden 2024?:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Adian Memang Layak Jadi Menteri Jokowi, tetapi Bukan Pilihan PDIP


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler