jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya membongkar pagar dan teras sembilan rumah di Jalan Bagong Ginayan I. Itu karena pagar mereka berdiri di atas fasum saluran air atau yang lebih dikenal brandgang.
Pembongkaran dimulai pada Rabu (12/9). Mayoritas yang terpangkas adalah bagian depan rumah. Pemilik rumah dengan dibantu petugas membongkar sendiri rumahnya. Hal itu terjadi setelah warga dan pemkot berdiskusi. "Sebelumnya rapat dengan lurah dan setuju dibongkar," kata Machfud, salah satu pemilik rumah terdampak.
Diskusi sempat alot. Sebab, para warga menyatakan sudah puluhan tahun membangun rumah tersebut. Namun, setelah diberi penjelasan bahwa akan ada proyek untuk mengurangi banjir, para warga setuju. "Ya bagaimana lagi, kami yang salah karena buat rumah di atas saluran air," imbuhnya.
Rumah-rumah tersebut berdiri lurus dengan saluran air Rumah Pompa Flores menuju Kalimas. Karena itu, petugas harus membongkar rumah yang menempati saluran selebar 2 meter tersebut. Bagian rumah yang dibongkar pun bervariasi. Ada yang hanya bagian pagarnya. Ada pula yang hingga bagian teras menuju ruang tamu.
Bukan hanya rumah. Kemarin (13/9) petugas juga membongkar gapura Jalan Bagong Ginayan I. Gapura tersebut juga berdiri di atas saluran air. Petugas sempat kewalahan saat membongkar gapura itu. Sebab, gapura terbuat dari bahan beton dan baja.
Sementara itu, pengawas dari DPUBMP Windu Gusman mengatakan, pembongkaran rumah dilakukan untuk normalisasi saluran air. Selain itu, ada pemasangan pipa outlet atau pipa penyedot air yang akan bermuara di sungai.
"Di kawasan ini dilaporkan sering terjadi genangan saat musim hujan. Sehingga kami berupaya melakukan pencegahan. Dengan cara memasang pipa outlet yang dapat mengalirkan genangan air ke saluran, kemudian akan menuju Kalimas," jelasnya.
Setelah membersihkan bangunan yang berdiri di saluran air, petugas juga berencana membongkar penutup saluran. Gunanya memeriksa ketebalan endapan di dalamnya. Jika dianggap terlalu dangkal, petugas akan melakukan normalisasi.
Menurut Windu, jika proyek telah rampung, genangan air hujan yang selama ini terjadi di sekitar wilayah tersebut akan berkurang. Dengan demikian, saat musim hujan, warga tidak perlu waswas jalan di sekitar rumahnya akan tergenang. "Semua genangan di beberapa jalan di sekitar sini akan disedot ke rumah pompa dan dialirkan lewat saluran menuju sungai," terangnya.
Pihaknya juga mengimbau warga yang terdampak tetap tenang. Menurut dia, dampak proyek itu bisa dirasakan banyak orang. Bukan hanya di wilayah itu, melainkan juga beberapa wilayah lain yang berdekatan. "Ini upaya kita menyambut musim hujan supaya di sini jadi daerah bebas banjir," tegasnya.
Pembongkaran dua hari kemarin dilakukan secara manual oleh warga dan petugas DPUBMP. Selanjutnya, untuk normalisasi saluran, petugas akan mengerahkan alat berat. (din/c6/ano)
BACA JUGA: Antisipasi Musim Hujan, Normalisasi Tiga Sungai
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemprov DKI Bakal Paksa Warga Pindah Pakai Hati
Redaktur : Tim Redaksi