BATAM - Pangkat Muda, 20, warga Batuaji, tewas di pinggir pantai Ocarina, Batam Centre, Sabtu (25/2) pukul 24.00 WIB. Ia diduga dipukuli geng motor di pinggir pantai itu karena mabuk.
Hasil visum di RS Otorita Batam mendapati, pelipis kiri, pipi kanan, serta kepala korban bengkak karena hantaman benda tumpul. Namun polisi belum tahu apakah belasan geng motor yang ada di pantai tersebut ikut memukul korban atau hanya sebagian.
Kejadiannya berawal saat sekitar pukul 22.00 WIB, Pangkat Muda bersama keempat kawannya berinisial A, I, R dan Z, mengendarai dua motor berangkat menuju tepi pantai Ocarina untuk nongkrong sambil minum tuak dan anggur merah. Puas bermabuk-mabukan, Pangkat Muda dan ke empat kawannya tak lantas pulang dan memilih tetap nongkrong dan ngobrol bercandaan.
Sekitar pukul 24.00 WIB, mendadak dari arah dalam Ocarina ada rombongan yang mengendarai 10 motor menghampiri korban dan keempat kawannya yang sudah dalam keadaan mabuk berat. "Setelah didekati, pelaku yang berjumlah belasan orang itu langsung mengajak bergabung untuk minum tuak. Bahkan salah satu pelaku sempat memberi uang Rp50 ribu sebagai tanda jadi ikut bergabung minum tuak dan anggur merah," ujar Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur.
Namun tak tahu apa sebabnya, dalam keadaan sama-sama mabuk berat, pelaku langsung mengajak berkelahi. Karena kalah jumlah, empat kawan korban memilih kabur. Apes, Pangkat Muda sendiri tak sempat kabur dan dijadikan sansak hidup belasan orang bersepeda motor hingga tewas ditempat kejadian.
Mengetahui korbannya tewas, belasan pelaku ketakutan dan memilih kabur meninggalkan korbannya sendirian. Tak lama, keempat kawan korban kembali menghampiri korban dan membawanya ke klinik Alam Sehat Taman Raya Batam kota.
Namun pihak mengatakan bahwa sebetulnya korban sudah tewas. Selanjutnya jasad korban langsung dibawa ke RS Otorita Batam.
"Pangkat Muda sendiri, kata kawannya yang sempat kabur itu, baru tiga bulan di Batam. Salah satu kawan korban yaitu Zulfahmi sempat kena hajar pelaku sampai kedua telapak tangannya robek seperti terkena goresan benda tajam," terang Yos.
Kasus penganiayaan ini langsung ditangani Satreskriam Polresta Barelang. Identitas pelaku sudah diketahui dan persembunyiannya tersebar di Sekupang, Batuaji, serta Bengkong.
Tim Buser Polresta Barelang yang langsung dipimpin Yos Guntur, masing-masing langsung menyebar turun ke lapangan melacak keberadaan belasan penganiaya serta menyisir beberapa bengkel yang diduga tempat mangkalnya para penganiaya korban. (gas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tawuran Pelajar, Dua Siswi Kena Samurai
Redaktur : Tim Redaksi