Tawuran Pelajar, Dua Siswi Kena Samurai

Minggu, 26 Februari 2012 – 16:29 WIB

KARAWANG--Suasana sekitar komplek SMK Sunan Gunung Jati mendadak genting. Pasalnya, SMK Sunan Gunung Jati (SGJ) diserang oleh sekelompok pelajar yang terdiri dari beberapa sekolah dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun SMK Karang Taruna. Sontak saja  membuat warga sekitar SMK Sunan Gunung Jati menghadang aksi penyerangan itu.

Para pelajar yang berasal dari SMK PGRI 1, SMK Ristek, SMK Muhamadyah dan SMK YPK Purwakarta tersebut menyerang dari berbagai sudut. Dalam kejadian tersebut, para pelajar lengkap dengan senjata tajam seperti gear motor, gesper dan samurai. Alhasil, pelajar dari dua kubu berlawanan terkena sabetan benda tajam tersebut.

Pantauan Pasundan Ekspres (Group JPNN), dua pelajar SMK Sunan Gunung Jati terkena sabetan samurai dan pelajar dari kubu lawan pun ada yang luka-luka. Muhamad Ali, salah satu siswa SMK Sunan Gunung Jati menjelaskan, memang sebelumnya sudah tersiar kabar,  bahwa dalam perayaan Hari Ulang Tahun SMK Karang Taruna akan ada penyerangan ke sekolahnya. Namun kabar tersebut tidak ditanggapi karena diangap hanya sebatas menakuti-nakuti saja.

Namun sekitar pukul 09.00, banyak anak dari berbagai sekolah memang menyerang ke SMK Sunan Gunung Jati. “Awalnya ada anak SMK Taruna Karya dua motor kedepan sekolah memancing-mancing untuk supaya keluar, tetapi tidak ditanggapi dan memang gerbangnya sengaja ditutup oleh Satpam. Akan tetapi semakin lama, massa semakin banyak. Akhirnya gerbang di buka dan tawuran tidak terhindarkan. Intinya, kalau mereka jual kita beli. Kalau mereka gak melakukan penyerangan mungkin tawuran tidak akan terjadi,” kata Ali kepada Pasundan Ekpres.

Pihak pengelola SMK Sunan Gunung Jati menyesalkan adanya penyerangan itu. Seharusnya sekolah yang akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) mengantisipasi akan terjadinya tawuran antar sekolah. “Saya menyesalkan SMK Taruna Karya, karena tidak ada langkah antisipasi tawuran ketika perayaan hari jadi sekolahnya. Saya harapkan kepada instansi terkait, agar menekan beberapa  sekolah atau melakukan upaya rekonsilidasi agar hal serupa tidak terulang kembai,“ kata Hari, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Sunan Gunung Jati.

Setelah melakukan penyerangan ke SMK Sunan Gunung Jati, massa dari SMK PGRI 1, SMK Ristek, SMK Muhamadyah dan SMK YPK Purwakarta berjalan menuju lapang Karangpawitan untuk merayakan HUT SMK Karang Taruna 1. Akan tetapi, setelah berkumpul di lapang Karangpawitan, para pelajar di bubarkan dan di tangkap oleh Satgas Pelajar dan kepolisian.

Di tempat terpisah, Kepala Sekolah SMK Taruna Karya 1, Antonius Suramto, M.Pd mengatakan, pihaknya sudah melakukan beberapa langkah pembinaan maupun pencegahan, baik dari eksternal maupun internal. Baik dengan melakukan libur sekolah maupun perayaan ulang tahun di sekolah. Namun, upaya itu tidak efektif. “Pada HUT kali ini pun, kami sudah melakukan pengarahan agar tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan orang lain. Untuk mencegah tawuran, kami memfasilitasi siswa dengan mobil jemputan dan alhamdulillah langkah tersebut efektif, meskipun tidak bisa dipungkiri tawuran masih ada terjadi,” kata Antonius.

Menurut Antonius, beberapa tahun yang lalu ketika merayakan HUT sekolahnya, siswa diliburkan. Akan tetapi tawuran masih terjadi malah lebih parah. Pernah juga, memperingati HUT di sekolah, tetapi tawuran masih juga terjadi. “Tapi yang pasti, para siswa yang terlibat tawuran ini akan diproses, baik dengan pemanggilan maupun pemecatan,” ungkapnya.(ian)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Stres Nyari Alamat, Nekat Manjat Tower


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler