jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi mengakui ada unsur TNI yang menyaksikan laga antara PSMS Medan kontra Persita Tangerang.
Dia pun tak menampik bahwa ada suporter yang diduga anggota TNI terlibat bentrok dengan fan Persita Tangerang pada lanjutan babak 16 besar Liga 2 2017 beberapa waktu lalu. Akibat bentrok itu, nyawa suporter Persita Banu Rusman akhirnya tewas karena pengeroyokan oleh suporter PSMS yang berseragam anggota TNI.
BACA JUGA: Panglima: Jiwa Raga TNI Untuk Kokohnya NKRI
Edy memastikan masalah itu diusut tuntas, tapi di sisi lain dia meminta agar TNI tak ditekan dalam kasus ini.
Edy yang juga Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) berjanji bakal terbuka soal kasus Banu yang meninggal akibat insiden yang terjadi di Stadion Mini Persikabo tersebut.
BACA JUGA: Menpora Minta PSSI Investigasi Kematian Suporter
Saat disebut kerusuhan suporter, Edy sempat menolak dan ogah disebut jajarannya terlibat kerusuhan.
"Ini bukan kerusuhan, tapi dampak dari motivasi dari suporter yang berlebihan sehingga menjadi gesekan. Proses investigasi sedang dilakukan oleh Komisi Disiplin," ujar Edy kepada awak media usai dipanggil oleh Menpora Imam Nahrawi di kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Senin (16/10) sore.
BACA JUGA: INGAT! Tutup Celah Korupsi di Lingkungan TNI
Pria berpangkat Letjen itu juga memastikan, proses investigasi tak akan ada yang ditutup-tutupi.
"Apa prajurit pernah tertutup? HUT TNI saja terbuka kok. Mohon maaf jangan sudutkan TNI, ini bukan masalah TNI, kejadian ini kebetulan saja saat itu TNI sedang menjadi suporter. Namun demikian, saya sebagai Kostrad melarang suporter bertindak kolektif," elaknya menampik pertanyaan awak media.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI Dukung Pelaksanaan DDR di Republik Afrika Tengah
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad