Panglima: Jangan Samakan dengan Operasi Woyla

Sabtu, 23 April 2016 – 20:20 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - ‎Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memahami kekhawatiran keluarga korban penyanderaan, pasukan Filipina tak mampu menyelamatkan anggota keluarga mereka. Pasalnya, meski telah sekian lama berlalu, operasi yang dilakukan tak juga membuahkan hasil yang positif.

"Saya paham, kalau saya jadi keluarga juga khawatir, waktunya lama dan sampai sekarang belum ada kepastian, saya kira itu bisa dipahami bersama," ujar Gatot, Sabtu (23/4).

BACA JUGA: Jika Golkar Batal Gelar Munaslub, Akhirnya ke Laut ....

Namun demikian, ‎bagaimanapun juga kata Gatot, sampai saat ini pasukan TNI belum dapat melakukan operasi penyelamatan. Mengingat bukan berada di wilayah Indonesia.  

"Jadi ‎jangan samakan dengan operasi Woyla. Operasi Woyla (tahun 1981 lalu,red). Itu semua yang disandera ada di negara Indonesia. Kalau pesawat berbendera Indonesia, itu sama artinya dengan negara. Terus itu dapat izin dari pemerintah Thailand," ujar Gatot.

BACA JUGA: TNI Sudah Tahu Lokasi Penyanderaan WNI, Tapi...

Menurut Gatot, begitu dapat izin dari pemerintah Filipina, pasukan TNI pasti akan langsung bergerak. Karena itu hingga saat ini Gatot masih berharap pemerintah Filipina tergerak hatinya dapat memberikan izin.

"Kalau dapat izin pasti bergerak, itu yang diharapkan. Kan kita (Indonesia,red) bukan negara agresor," ujar Gatot.(gir/jpnn)

BACA JUGA: Begini Cara Si Doel Bersyukur

BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR Anggap OTT KPK Tak Selesaikan Masalah Korupsi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler