Panglima Minta Paskibraka Jauhi Hedonisme

Senin, 19 Agustus 2013 – 21:42 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono meminta seluruh anggota Paskibraka Nasional menghindari penggunaan narkoba, pergaulan bebas, dan bentuk-bentuk budaya asing yang merusak. Menurutnya, Paskibraka merupakan putra-putri pilihan yang digembleng agar kuat secara fisik dan mental.

"Sadari oleh kalian, remaja atau generasi muda merupakan sasaran utama narkoba, karena remaja atau generasi muda memiliki nilai strategis bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara," kata Kasum TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar saat mewakili Panglima TNI ketika menerima 66 anggota Paskibraka Nasional di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin (19/8).

BACA JUGA: Komite Konvensi Tak Akan Undang Jokowi

Dikatakannya, 66 anggota Paskibraka merupakan pelajar pilihan dari seluruh pelosok negeri. Karena itu, selain menjauhi narkoba, pergaulan bebas, dan bentuk-bentuk budaya asing, para anggota Paskibraka senantiasa harus memupuk rasa dan semangat nasionalisme.

"Rasa dan semangat nasionalisme tidak tumbuh begitu saja dalam dada setiap anak bangsa. Harus ditempa, diasah dan dilatih untuk menghayati nilai-nilai luhur serta jatidiri bangsa Indonesia. Ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bangsa, yang tengah berada di era globalisasi, penuh dengan tantangan dan cobaan, sehingga sangat membutuhkan pemahaman tentang wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional," katanya.

BACA JUGA: Siapkan Tiga Kader PD sebagai Pengganti Taufiq di Komisi II

Menurutnya, pengalaman menjadi anggota Paskibraka dapat dijadikan sebagai titik tolak untuk memperkokoh kepribadian di atas landasan semangat nasionalisme dan kebangsaan Indonesia. Bahkan, lanjutnya, pengalaman itu dapat dijadikan modal ke depan.

"Sebagai pemuda dan generasi penerus bangsa harus dapat mewarisi sifat, watak dan kepribadian luhur para pendahulu kita, agar dapat meraih masa depan yang gemilang dalam rangka mengisi kemerdekaan demi kejayaan bangsa dan negara. Dengan demikian, sesungguhnya generasi muda  memiliki posisi yang penting dan strategis, karena menjadi poros bagi punah atau tidaknya sebuah negara," imbuhnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Tetap Ceria Usai Diperiksa KPK, Tersangka Korupsi Dianggap Sakit Jiwa

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komite Konvensi Godok 15 Calon Tambahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler