Panglima OPM: Bintang Kejora Tidak Bisa Naik Sembarangan

Kamis, 01 Desember 2016 – 09:10 WIB
Ilustrasi. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Papua, menyikapi potensi rawan yang timbul pada 1 Desember, hari yang diklaim sebagai peringatan lahirnya Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

Kapolda meminta agar masyarakat tidak melakukan aksi berlebihan, yang bisa memicu terganggunya stabilitas keamanan di Papua.

BACA JUGA: Kisah Cinta SMA yang Berujung Penyesalan Seumur Hidup

“Secara umum, situasi keamanan di Papua masih terpantau kondusif. Tapi kami tetap menyiapkan langkah antisipasi menyikapi potensi kerawanan yang timbul pada peringatan HUT OPM 1 Desember dengan melakukan penebalan personel di jajaran polres jajaran,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Rabu (30/11).

Fokus pengamanan ini dilakukan di tiga wilayah di Papua yakni Kota Jayapura, Timika dan Wamena. Sejauh ini, siaga 1 belum dilakukan pihaknya, namun keamanan akan tetap pada wilayah masing-masing terutama bagi jajaran yang punya informasi kemungkinan adanya kegiatan tersebut. “Kami juga punya kekuatan untuk membackup,” katanya.

BACA JUGA: Hari Ini Uji Coba Ruas Tol Jombang - Mojokerto Seksi 3

Paulus menambahkan, berdasarkan hasil komunikasi di jajaran intelijen diketahui 1 Desember tersebut rencananya akan diperingati oleh sejumlah masyarakat dengan menggelar doa bersama. “Semua melaksanakan ibadah dan silakan saja,” ujarnya.

Sementara itu di tempat berbeda, Panglima TPN/OPM Wilayah III Saireri Fernando Worabay, mengakui bahwa sesuai petunjuk dari United Liberation Movement West Papua (ULMWP) dalam peringatan 1 Desember tidak akan dilakukan kegiatan apapun seperti pengibaran bendera Bintang Kejora. Sebab 1 Desember mulai masuk persiapan untuk merayakan Natal bersama dengan keluarga.

BACA JUGA: Duh Mama!!! Pamitnya Wisudaan, Ternyata Malah Kuda-kudaan

“Bendera kami tidak bisa naik turunkan dengan sembarangan, itu merupakan lambang dari Papua Barat. Bukan baliho yang bisa dinaikan seenaknya sesuai dengan keinginan kita. Ini merupakan simbol harga diri dari kami orang yang memperjuangkannya,” katanya. (jo/ulo/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Pak Raden Hanyut Terbawa Banjir, Warga Hanya Bisa Menonton..


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler