jpnn.com - JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, peristiwa yang mengakibatkan gugurnya Anggota Intelrem 132/Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah Serda Muhammad Ilman, bukan perbuatan yang disengaja.
"Kemarin (Rabu,red) sekitar Pukul 13.30 WIB, telah terjadi insiden tertembaknya Satgas Tinombala. Kata 'ter' artinya tidak disengaja," ujar Gatot di Kantor Kementeria Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kamis (28/7).
BACA JUGA: Ekonomi dan Sosial Jadi Kunci Pemberantasan Terorisme
Menurut Gatot, peristiwa bermula saat Satgas Intel Tim Sandi Yudha beranggotakan lima orang anggota militer, dengan rincian anggota Kopassus 3 orang dan tim intel 2 orang, memperoleh informasi adanya timbunan senjata. Atas informasi tersebut maka kemudian dilakukan penggalian.
"Mereka hanya bersenjata pistol. Satgas mengaku mendapat informasi juga bahwa ada orang tidak dikenal dari masyarakat. Mereka datang dan terjadilah insiden itu. Tidak ada baku tembak, saya ulangi tidak ada baku tembak," ujar Gatot.
BACA JUGA: Menko PMK Minta Pemda Terlibat Validasi Peserta BPJS Kesehatan
Karena tim intel mengetahui bahwa yang datang adalah teman sendiri, kata Gatot, mereka hanya berteriak-teriak. Namun sayang, nyawa serda Muhammad Ilham tidak dapat tertolong.
"Saya mengapresiasi kepala Satgas Tinombala dan wakilnya yang mengatakan bahwa insiden tersebut mengakibatkan gugurnya Serda Ilman. Gugur artinya Saudara Ilman sedang menjalankan tugas," ujar Gatot.
BACA JUGA: Sekwan DKI Mengaku Hanya Serahkan Berkas ke KPK
Menurut Gatot, kata-kata gugur adalah idaman setiap prajurit TNI, termasuk dirinya. Karena artinya meninggal sahid untuk negara dan agama. Meninggal demi tugas negara dan agama. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Dinilai Belum Lakukan Apa-apa untuk Korban Kudatuli
Redaktur : Tim Redaksi