jpnn.com, BALIKPAPAN - Indonesia merupakan bangsa yang besar dan harus tetap bersatu. Jangan sampai terpecah belah. Karena negara lain akan mengambil peluang atas kegaduhan soal suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang terjadi di Indonesia. Isu SARA paling mudah dipakai untuk provokasi di Indonesia.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan hal itu saat memberikan pembekalan di hadapan 640 Kader Golkar se-Indonesia dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Hotel Novotel Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/5/2017).
BACA JUGA: Cita Cita Bilang, Pria Bone Ganteng dan Cerdas
Panglima TNI mengajak kader-kader Partai Golkar untuk terus berjuang mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa yang akan diwariskan ke anak cucu generasi penerus bangsa nantinya di kemudian hari.
“Saya mengajak pimpinan Partai Golkar seluruh Indonesia untuk selalu bersama bergandengan tangan berjuang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, mari sama-sama menghilangkan fitnah, saling menyudutkan, membuat berita-berita yang tidak benar karena semuanya itu dapat menyulut perpecahan bangsa,” harapnya.
BACA JUGA: Ahok Di mana Saja Cocok, Tidak Usah Paksa Tarik ke Daerah Lain!
Panglima TNI juga mengingatkan peserta Rapim Golkar bahwa Republik Indonesia bukan milik suatu golongan, bukan memiliki suatu agama, bukan milik suatu suku, tetapi milik kita semuanya dari Sabang sampai Merauke.
“Oleh sebab itu, Pancasila harus diamalkan, dikonkritkan dan diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara agar kehidupan sehari-hari tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan itu kita akan mempunyai pondasi yang kokoh,” tegasnya.
BACA JUGA: Keponakan Setnov Jadi Wakil Bendum Partai Golkar
Menurut Panglima TNI, yang paling mudah untuk menghancurkan persatuan dan kesatuan Indonesia adalah dengan cara mengadu domba melalui sentimen agama dan kesukuan dengan metode provokasi serta hukum sudah tidak dihiraukan lagi.
“Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika harus kita jaga karena akan masuk melalui isu SARA. Oleh sebab itu kita harus tetap waspada,” jelasnya.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Salah Besar, Mendukung Ahok Saja Citranya Sudah Negatif!
Redaktur & Reporter : Friederich