Panglima TNI Datang ke Sumbar, Dia Mengingatkan Soal Pelacakan!

Jumat, 13 Agustus 2021 – 22:49 WIB
Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (dua kanan) memberi pengarahan saat meninjau penanganan COVID-19 di Padang, Sumatra Barat, Jumat (13/8/2021). ANTARA/HO-Puspen TNI

jpnn.com, PADANG - Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau penanganan COVID-19 di Padang, Sumatra Barat, Jumat (13/8).

Dia kembali menegaskan pentingnya 'tracing' atau pelacakan terhadap pasien COVID-19 beserta mereka yang kontak erat dengan pasien.

BACA JUGA: Perbaiki 15 Jembatan di Kotim, Bukti TNI Dekat dengan Rakyat

Menurutnya, tracing merupakan salah satu upaya yang diperlukan untuk menekan laju penyebaran COVID-19.

Karena itu, Panglima TNI meminta jajaran TNI dan Polri mulai dari komandan distrik militer (dandim) sampai kapolres di daerah Sumatra Barat mengoptimalkan pelaksanaan pemeriksaan, pelacakan dan perawatan (3T).

BACA JUGA: Begini Gejala Awal Kelainan Kolesterol, Bukan Hanya Orang Gemuk Lho!

“Salah satu prinsip utama dalam seni berperang adalah mengenali musuh."

"COVID-19 merupakan musuh yang hingga saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir di hampir seluruh belahan dunia,” ujar Panglima TNI dari keterangan tertulisnya yang diterima.

BACA JUGA: Begini Caranya Agar Lansia Tak Takut Vaksin COVID-19

Hadi Tjahjanto menemui jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumatra Barat bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.

Panglima dan Kapolri membahas perkembangan penanganan COVID-19 di Sumatra Barat di kantor Wali Kota Padang.

Panglima menyoroti pelaksanaan pelacakan kasus COVID-19 di Solok yang belum optimal.

Tracing di Solok, kata Panglima, masih nihil.

“Saya meminta agar jajaran TNI dan Polri mengoptimalkan 3T. Info kasus sesegera mungkin guna mencegah semakin buruknya kondisi hingga menekan angka kematian,” kata Panglima TNI.

Presiden RI Joko Widodo meminta seluruh pihak untuk fokus menekan mobilitas warga, meningkatkan testing (pemeriksaan) dan tracing (pelacakan), menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter), dan mempercepat vaksinasi, terang Panglima ke Forkopimda Sumatra Barat.

Hadi juga mengingatkan petugas tracing untuk dapat memberi pemahaman kepada masyarakat pentingnya melaporkan diri jika mereka sempat kontak erat dengan pasien COVID-19.

Pasalnya, pelacakan kontak erat secara aktif merupakan salah satu cara efektif melindungi diri sendiri, nyawa orang lain, serta jadi cara memutus rantai penyebaran COVID-19.

Panglima berharap masyarakat di Sumatra Barat dapat menerapkan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

“Jadikan kebiasaan baru seperti kebutuhan sehari-hari, seperti menggunakan masker dan jika badan dirasa kurang enak, jangan sungkan melapor ke puskesmas dan minta dilakukan swab lalu laksanakan isolasi mandiri atau isolasi terpusat,” ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi menyampaikan sarana isolasi saat ini tersedia di tiap kelurahan.

Tempat-tempat isolasi itu disiapkan oleh pemerintah daerah dan masyarakat.

Usai membahas penanganan COVID-19 di Sumatra Barat, Panglima bersama Kapolri juga meninjau kesiapan aplikasi Silacak yang digunakan oleh para pelacak (tracer).

Di Sumatra Barat, Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhabinkamtibmas dikerahkan untuk bertugas sebagai tracer COVID-19.

Panglima bertanya langsung ke para tracer mengenai masalah yang dihadapi saat melacak pasien COVID-19 beserta para kontak erat.

“Setiap permasalahan yang ada di lapangan, kami berusaha selesaikan dengan baik serta bersinergi dengan empat pilar,” kata Bhabinkamtibmas Aiptu Nofri menjawab pertanyaan Panglima TNI.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler