Panglima TNI Diminta Tindak Pemukul Wartawan

Selasa, 29 Mei 2012 – 22:05 WIB

JAKARTA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Taslim, mengecam aksi pemukulan yang diduga dilakukan oknum TNI terhadap awak media yang akan meliput pembongkaran lapak-lapak yang berada di kawasan Bukit Lampu, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

"Kasus pemukulan terhadap wartawan itu harus diusut tuntas, tidak peduli siapa pelakunya, Panglima TNI saya desak untuk mengusutnya," tegas politisi PAN asal Sumbar itu, kepada JPNN, Selasa (29/5).

Diharapkannya, Pimpinan DPR RI melalui Komisi I untuk segera memanggil Panglima TNI, guna meminta pertanggungjawaban perbuatan anak buahnya.

Sebelumnya diberitakan, empat wartawan televisi dihajar aparat yang sedang berada di lokasi pembakaran dan pembongkaran lapak-lapak yang berada di kawasan Bukit Lampu. Hal itu terjadi saat operasi gabungan yang dilakukan tim SK4 (Pol PP, polisi, trantib dan TNI), Selasa (29/5) sekitar pukul 15.00 WIB.

Empat wartawan itu masing-masing Budi Sunandar (Global TV), Afriyandi (Metro TV), Deden (Trans TV), dan Julian (Trans 7) dikabarkan sempat dihambat dan diambil kameranya oleh aparat yang tampak berjaga di jalan raya. Sementara, Sy Ridwan (Padang Ekpress), Agus (Riau TV), Ejha (Favorit TV) disebutkan tidak sempat ditahan, tapi kamera Ridwan dilaporkan pecah.

“Budi sudah dilarikan ke RSUP M Djamil Padang karena mengalami luka akibat terkena pemukulan, saat ini sedang melakukan visum,” ujar Agus Riau TV saat dihubungi via telepon.

Pemukulan terjadi karena ada kesalahpahaman antara oknum aparat dengan anggota tim SK4 dan warga. Wartawan yang terkena pemukulan tersebut berniat hendak melaporkan peristiwa tersebut ke Denpom Padang.

“Sebagai sesama wartawan kami tidak akan tinggal diam dengan peristiwa yang menimpa rekan-rekan kami,” ujar Ervin, wartawan POSMETRO Padang yang kebetulan selamat dari peristiwa tersebut. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Advokasi Belum Kelar, Masa Tugas Satgas TKI Ditambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler