jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Willy Aditya mengatakan peristiwa kekerasan yang berujung kematian terhadap anggota TNI AD Serda Saputra harus ditanggapi serius oleh institusi TNI.
Menurutnya, kasus-kasus serupa yang pernah terjadi selama ini menguap tanpa diketahui bagaimana akhirnya oleh publik.
BACA JUGA: Pembunuh Serda Saputra Ditangkap, Oh Ternyata
Willy mendorong peristiwa yang terjadi saat ini dijadikan momen menunjukan langkah-langkah reformasi yang telah diambil institusi TNI.
“Seorang prajurit dalam bertugas tentu selalu jelas instruksi dan komandonya. Kalau ada anggota TNI yang sedang bertugas lalu menjadi korban pembunuhan seperti ini jadi jelas siapa yang harus dikejar sebagai penanggung jawab,” kata Willy, Jumat (26/6).
BACA JUGA: Fakta-fakta Tragedi Mencekam Penusukan Serda Saputra di Depan Hotel
Seperti diketahui, Serda Saputra tewas ditusuk oknum anggota TNI AL saat bertugas mengamankan lokasi karantina pekerja migran yang baru kembali ke tanah air di Hotel Mercure Batavia, Tambora, Jakarta Barat.
KSAD Jenderal TNI Andhika Perkasa meminta Polisi Militer AD mengusut tuntas tewasnya prajurit tersebut.
BACA JUGA: Amir Meminta 4 Wanita Membuka Pakaian, Katanya Buat Ritual, Terjadilah
Willy yang juga politikus Partai NasDem menegaskan peristiwa yang terjadi di Tambora harus benar-benar diusut hingga tuntas dan jelas.
Dia mendesak Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendorong proses pemeriksaan yang dilakukan Polisi Militer dilakukan secara transparan dan menyasar hingga bukan hanya kepada pelaku melainkan juga semua pihak yang bertanggung jawab.
“Pembunuhan di Tambora ini harus tuntas mengungkap bagaimana seorang TNI AD bisa bertugas di pengamanan lokasi karantina pekerja migran itu. Siapa pun yang terlibat mulai dari yang memberi perintah tugas, pelaku dari TNI AL hingga dugaan orang sipil yang terlibat. Kalau ini peristiwa hukum sipil, maka harus diselesaikan dalam peradilan umum,” papar Willy.
Dia menambahkan, reformasi TNI yang sudah bergulir harus terus dievaluasi dan diperbaiki. Menurutnya, kesejahteraan TNI perlahan namun pasti harus terus ditingkatkan agar mental tangguh prajurit terus terpelihara dalam setiap penugasan negara.
Dia menambahkan, setiap penugasan militer dalam perang maupun di luar perang sudah ada ketentuan tegas yang mengaturnya. Tidak ada penugasan yang bisa dilakukan di luar ketentuan yang ada.
Namun demikian, Willy juga memahami bahwa kesejahteraan prajurit TNI sampai saat ini masih jauh dari cukup, apalagi jika sudah berkeluarga.
"Ini yang harus sama-sama kita pikirkan. TNI harus disejahterakan agar semangat juang mereka terus terpelihara dan tidak dipusingkan dengan tuntutan kebutuhan dasar yang belum tercukupi,” jelas Willy.
Menanggapi reaksi KSAD Jenderal Andhika atas terbunuhnya anggota TNI AD, Willy mendorong agar Panglima TNI Marsekal Hadi benar-benar memperhatikan perkembangan situasi yang terjadi.
Dia mendukung apabila Panglima TNI mengungkap secara transparan peristiwa yang terjadi di Tambora dan menindak pihak militer yang terlibat di dalamnya.
“Panglima TNI saya kira harus mengungkap secara transparan karena peristiwa ini sudah melibatkan dua matra berbeda di TNI. Apalagi oknum yang diduga menjadi pelaku adalah perwira pertama dari matra elite TNI AL. Ini harus selesai dengan cara yang adil dan transparan,” pungkasnya. (boy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Boy