jpnn.com - JAKARTA - Kelangkaan BBM yang terjadi di banyak daerah, ternyata membuat Panglima TNI Jenderal Moeldoko ikut khawatir. Antrian yang begitu panjang dan sulitnya masyarakat mendapatkan BBM, dikhawatirkan dapat memantik reaksi berlebihan yang bisa mengancam keamanan.
"Jujur saja, kami ikut khawatir melihat antrian di mana-mana. Persoalan BBM ini biasanya berimbas kepada faktor keamanan," kata Moeldoko di acara forum Pemred JPNN, JCC Senayan, Rabu (27/9).
BACA JUGA: Pelindo III Dorong Anak Negeri Produksi Peralatan Bongkar Muat
Untuk itu kata Moeldoko, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polri untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Kapolri mengenai BBM ini. Kami ikut waspada dan siap membantu Polri jika dibutuhkan," tegas Moeldoko.
BACA JUGA: Perumahan Salah Satu Prioritas Jokowi-JK
Kelangkaan BBM mulai terjadi sejak sepekan terakhir. Tidak hanya di Jawa, kelangkaan BBM mulai merambah ke pulau Kalimantan dan Sumatera. Sebelumnya, wakil Ketua Badan Pengatur Hilir Minyak Dan Gas Bumi (BPH Migas), Fahmi H Matori, mengatakan bahwa kelangkaan BBM di wilayah Jawa Tengah khususnya kawasan pantai utara (pantura) bukan karena program pengendalian BBM bersubsidi. Menurutnya, kelangkaan itu terjadi akibat pengalihan jalur imbas kerusakan Jembatan Comal.
Fahmi mengatakan, akibat kerusakan Jembatan Comal maka lalu lintas dialihkan ke jalur selatan. Di sisi lain, penyerapan premium di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang dilalui jalur mudik meningkat tajam sehingga mengurangi sisa kuota untuk tiga bulan.
BACA JUGA: Perbankan Pacu Dana Pihak Ketiga
"Karena memang pas-pasan betul jatah premium dari pemerintah tahun ini. Belum lagi, dua bulan lagi ada libur Natal, tentu permintaan premium akan melonjak lagi," ujar Fahmi. (afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Boleh Terobos Hutan Konservasi
Redaktur : Tim Redaksi