jpnn.com, TIMIKA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok gerakan separatis setelah proses evakuasi selesai.
Itu disampaikannya sai memberikan penghargaan kepada 58 prajurit TNI yang berhasil membebaskan sandera di Tembagapura Mimika Papua, Minggu (19/11).
BACA JUGA: Bebaskan Warga, 58 Prajurit TNI di Papua Raih Penghargaan
"Pengejaran akan tetep dilakukan, tetapi tugas pasukan saya membebaskan sandera dan mengamanakan tempat ini," kata Gatot.
Gatot pun meminta kepada pasukannya untuk tidak memikirkan pulang cepat. Masyarakat, kata dia butuh pengamanan dari gerakan separatis bersenjata.
BACA JUGA: Bebaskan Sandera tanpa Korban, TNI Banjir Pujian
"Jangan cepat-cepat pulang. Belum selesai tugasnya, jangan terlena. Jangan ada lagi korban-korban," tegasnya.
Panglima menjelaskan, penyanderaan oleh Gerakan Separatis Bersenjata (GSB) ini bukan disekat dalam satu ruangan, tapi di sebuah lokasi.
Di situ, warga tidak boleh beribadah, tak diizinkan ke mana pun termasuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
BACA JUGA: Sandera di Papua Sudah Bebas, Saatnya Grup Pengacau Ditumpas
"Masyarakat di sini terintimdisasi, 12 wanita mengalami kekerasan seksual, kemudian 107,5 juta rupiah di rampas, 154,4 gram emas diambil, 200 HP disita semua oleh mereka," ungkap Panglima.
Dia memastikan yang dilakukan oleh prajurit TNI adalah bagian dari negara hadir di Papua untuk memberikan perlindungan kepada rakyatnya.
"Perintah saya tegas, faktor utama adalah pembebasan sandera dan tidak boleh ada satu sandera pun jadi korban. Karena operasi pembebasan sandera tolak ukurnya itu," ujarnya.
Dalam proses pembebasan Gatot mengatakan ada dua spartasi yang mati dan saat proses pembersihan ditemukan satu pistol standar militer.
Dia mengatakan apa yang dilakukan oleh prajurit layak diberikan penghargaan.
"Saya hadir beserta istri karena ingin memberikan penghargaan kepada mereka dengan kenaikan pangkat luar biasa,"pungkasnya. (rmo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wiranto: Langkah Tegas Memang Diperlukan untuk Hadapi KKB
Redaktur & Reporter : Natalia