Panglima TNI & Ulama Jogja-Jateng Bersinergi demi Toleransi

Kamis, 07 Juni 2018 – 22:55 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menggelar safari Ramadan bersama lebih dari seratus kiai dan ulama dari Jawa Tengah dan Jogjakarta. Foto: MDHW

jpnn.com, JOGJA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto melanjutkan safari Ramadan ke Jogjakarta, tepatnya di Hanggar Yupiter Lanud Adisutjito, Kamis (7/6).

Dalam safari Ramadan itu, Hadi dan jajarannya bersilaturahmi dengan lebih dari seratus kiai dan ulama dari Jawa Tengah dan Jogjakarta.

BACA JUGA: Panglima: Radikalisme Dapat Dicegah Lewat Kepedulian Sosial

Beberapa kiai dan ulama yang hadir antara lain KH Irfa'i Nachrawi, KH Asyhari Abta, KH Ahmad Muwafiq, dan KH Ahmad Chalwani.

Acara yang diikuti sekitar empat ribu anggota TNI dan Polri itu juga dihadiri ratusan jemaah Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW).

BACA JUGA: Sukseskan Agenda Kebangsaan, TNI-Polri Rangkul Ulama Lampung

Ini merupakan safari Ramadan keenam yang dilakukan Hadi. Sebelumnya, dia juga menggelar acara serupa di Medan, Tasikmalaya, Lombok, Surabaya, dan Lampung.

Dalam kesempatan itu, Hadi mengajak keluarga besar TNI, Polri, ulama, dan masyarakat mencegah radikalisme dan terorisme.

BACA JUGA: Ibas Bicara LPG hingga e-KTP ke 7,000 Warga Pacitan

"Selaku Panglima TNI, saya mengajak keluarga besar TNI-Polri, ulama, serta masyarakat untuk sama-sama memberikan pemahaman tentang ajaran agama Islam yang benar," kata Hadi.

Menurut Hadi, sinergi antarelemen bangsa sangat penting, terutama lantaran Indonesia akan menggelar dua agenda penting.

"Kita akan menghadapi event penting seperti pilkada dan Asian Games. Kesuksesan event tersebut sangat tergantung dari bagaimana kita menjaga keamanan dalam negeri," tambah Hadi.

Sementara itu, ulama Jogjakarta sekaligus Dewan Khas PB MDHW Gus Ahmad Muwafiq mangatakan, gerakan radikalisme dan terorisme menandakan terjadinya defisit spiritualitas.

"Banyak orang melakukan ritual ibadah namun tidak mampu meresapi makna ibadah tersebut. Inilah yang disebut defisif spiritualitas. Defisif spiritualitas menjadi benih tumbuhnya radikalisme dan terorisme," kata Gus Muwafiq.

Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Purworejo KH. Ahmad Chalwani yang hadir dalam acara itu sepakat dengan ucapan Gus Muwafiq.

"Radikalisme tumbuh karena adanya pemahaman agama yang kurang. Semakin dalam pemahaman agama seseorang maka makin toleran orang tersebut," ucap KH Ahmad.

Sementara itu, Ketua MDHW Daerah Istimewa Yogyakarta KH Asyhari Abta mendorong TNI-Polri untuk terus konsisten dan makin kukuh dalam memerangi radikalisme dan terorisme.

Menurut dia, NU dan MDWH berada di garis terdepan membantu TNI-Polri melakukan deradikalisasi.

"Kami mendorong TNI-Polri untuk terus konsisten dan makin kukuh dalam memerangi radikalisme dan terorisme," kata KH Asyhari.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PB MDHW Hery Haryanto Azumi yang ikut rombongan Panglima TNI mengatakan bahwa pertemuan TNI-Polri dan ulama dari Jogjakarta dan Jateng merupakan bentuk sinergi untuk memperkuat toleransi kebangsaan.

"Radikalisme dan terorisme tumbuh juga lantaran adanya defisit toleransi kebangsaan. Karena itu, pertemuan TNI-Polri dan ulama se-Yogya dan se-Jateng merupakan bentuk sinergi untuk memperkuat toleransi kebangsaan," kata Hery.

Hery menambahkan, silaturahmi TNI dan ulama juga untuk saling mengenal dan memahami.

"Sekarang ini TNI makin tahu ulama dan ulama makin paham TNI. Saling mengenal dan memahami ini penting untuk memperkukuh sinergitas keduanya dalam menyelesaikan berbagai problem kebangsaan," tambah Hery.

Adapun Sekretaris Wilayah Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) Daerah Istimewa Yogyakarta Gus Ruhullah Taqiy bersyukur atas terselenggaranya acara itu.

"Berkat kolaborasi intensif Lanud DIY dan MDHW DIY, acara safari dan silaturahmi Panglima TNI dengan para ulama DIY dan aeteng sukses," kata Gus Ruhullah.

Menurut Gus Ruhullah, upaya TNI merangkul ulama sangat positif.

"Silaturahmi dan pelibatan ulama positif. Apalagi, Indonesia dalam waktu dekat akan dihadapkan dua event strategis, yakni pilkada dan Asian Games," tegas Gus Ruhullah. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ibas Boyong Anggota FPD Safari Ramadan ke Pacitan


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler