Sukseskan Agenda Kebangsaan, TNI-Polri Rangkul Ulama Lampung

Senin, 04 Juni 2018 – 21:31 WIB
Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian safari Ramadan di Lampung yang dihadiri Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon KH Ma'ruf Amin dan Sekjen MDHW Hery Haryanto Azumi. Foto: MDHW

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kembali melakukan safari Ramadan.

Kali ini mereka menggelar safari Ramadan di Provinsi Lampung, Senin (4/5).

BACA JUGA: Safari Ramadan, Panglima TNI - Kapolri Akui Butuh Ulama

Lebih dari 50 ulama se-Lampung mengikuti acara itu. Ketua Dewan Penasihat Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) KH. Ma'ruf Amin juga hadir.

Ini merupakan kali kelima Hadi dan Tito menggelar safari Ramadan. Sebelumnya, acara serupa juga digelar di Medan, Tasikmalaya, Lombok, dan Surabaya.

BACA JUGA: Strategi Jenderal Tito Sukses Bikin Masyarakat Puas

"Kami mengajak segenap komponen bangsa, Polri, ulama, dan masyarakat untuk menyukseskan agenda strategis bangsa. Ada pilkada, ada juga Asian Games," kata Hadi.

Tidak hanya itu, Hadi kembali menyerukan pentingnya melibatkan semua komponen bangsa dalam upaya deradikalisasi.

BACA JUGA: Panglima TNI - Kapolri Digelari Raja Penjaga NKRI

"Kami mengajak seluruh keluarga besar Polri, para ulama, dan masyarakat pada umumnya untuk bersatu padu. Kita perlu bahu membahu memberikan pemahaman yang positif, sekaligus merangkul seluruh komponen bangsa untuk mencegah radikalisme," tambah Hadi.

Sementara itu, KH Ma’ruf mengatakan, situasi Indonesia sampai saat ini masih kondusif.

"Memang ada upaya sekelompok pihak yang ingin mempertentangkan Islam dengan Pancasila. Namun, upaya tersebut tidak berhasil. Pancasila merupakan titik temu (kalimatun sawa). Pancasila itu islami," ujar KH. Ma'ruf.

Mengenai radikalisme, KH Ma’ruf menilai selama ini ada yang salah memahami makna jihad.

Segelintir kelompok memaknai jidah adalah perang. Padahal, dalam situasi damai, jihad adalah perbaikan seperti mencerdaskan anak bangsa dan menyejahterakan rakyat.

"Indonesia bukan darul harbi. Para ulama menyebut Indonesia sebagai darussalam. Jadi, jihad di Indonesia bukanlah perang dan saling membunuh. Ini harus diluruskan," tambah KH Ma’ruf.

Sementara itu, Ketua PWNU Lampung sekaligus Rektor UIN Raden Intan Lampung Muhammad Mukri menyambut baik pertemuan antara TNI, Polri dan ulama.

Menurut dia, pertemuan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa siapa pun yang mencoba memecah belah bangsa pasti akan tumbang.

"Silaturahmi Panglima TNI, Polri dan ulama merupakan sinyal kuat bahwa soliditas merawat NKRI makin kukuh," kata Mukri.

Di sisi lain, Sekjen PB MDHW Hery Haryanto Azumi mengatakan, pertemuan Panglima TNI, Polri, ulama dan masyarakat Lampung merupakan aksi nyata pemerintah dalam merangkul ulama dan masyarakat untuk memperkuat soliditas kebangsaan.

"Upaya merangkul ulama dan masyarakat sangat penting. Apa yang dilakukan pemerintah melalui TNI dan Polri sudah sangat tepat," kata Hery.

Hery menambahkan, upaya menjaga kondusivitas bangsa dapat terlaksana dengan baik melalui safari Ramadan.

"Dua agenda srategis di depan mata (pilkada dan Asian Games). Insyaallah akan berjalan dengan baik," tambah Hery. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TNI AL jadi Tulang Punggung Pertahanan Maritim Indonesia


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler