JAKARTA--Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menyatakan pemerintah Indonesia tidak mengkhawatirkan keberadaan aktivis Papua, Benny Wenda yang terus mengeluarkan pernyataan kontroversial untuk memerdekakan Papua, dari luar negeri. Menurutnya, aktivitas Benny tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua pada umumnya.
"Kalau menurut saya jangan dibesar-besarkan itu Wenda karena juga tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua," kata Panglima di kompleks kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/5).
Panglima menyatakan sejauh ini pemerintah menyakini masalah gerak-gerik Benny di luar negeri dapat diatasi oleh Kementerian Luar Negeri. Jika ada masalah yang ditimbulkan Benny melalui pergerakannya, kata Agus, Kemenlu yang akan melakukan diplomasi dengan Inggris, tempat Benny berada saat ini.
Saat ini Benny juga meminta Australia untuk membantunya kembali ke Indonesia agar bisa memerdekakan Papua Barat. Selama ini, kata Benny, Papua tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya.
Benny Wenda sendiri merupakan buronan Polri sejak 2002 lalu. Ia disangkakan terlibat kasus pembunuhan di Abepura. Benny berhasil kabur karena mendapatkan suaka dari Pemerintah Inggris. Di luar negeri ia aktif menjalankan kegiatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Inggris. Di Oxford, ia juga mendirikan kantor perwakilan OPM.
"Kalau dalam konteks diplomasinya itu yang harus ditangani dengan baik. Oleh karena itu Kemenlu yang mesti handle dengan baik," tegas Agus. (flo/jpnn)
"Kalau menurut saya jangan dibesar-besarkan itu Wenda karena juga tidak mendapat dukungan dari masyarakat Papua," kata Panglima di kompleks kantor Presiden, Jakarta, Selasa (14/5).
Panglima menyatakan sejauh ini pemerintah menyakini masalah gerak-gerik Benny di luar negeri dapat diatasi oleh Kementerian Luar Negeri. Jika ada masalah yang ditimbulkan Benny melalui pergerakannya, kata Agus, Kemenlu yang akan melakukan diplomasi dengan Inggris, tempat Benny berada saat ini.
Saat ini Benny juga meminta Australia untuk membantunya kembali ke Indonesia agar bisa memerdekakan Papua Barat. Selama ini, kata Benny, Papua tidak mendapatkan hak-hak yang seharusnya.
Benny Wenda sendiri merupakan buronan Polri sejak 2002 lalu. Ia disangkakan terlibat kasus pembunuhan di Abepura. Benny berhasil kabur karena mendapatkan suaka dari Pemerintah Inggris. Di luar negeri ia aktif menjalankan kegiatan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Inggris. Di Oxford, ia juga mendirikan kantor perwakilan OPM.
"Kalau dalam konteks diplomasinya itu yang harus ditangani dengan baik. Oleh karena itu Kemenlu yang mesti handle dengan baik," tegas Agus. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Djoko Tak Puas Jawaban JPU
Redaktur : Tim Redaksi