JAKARTA - Teka-teki motif maraknya aksi penembakan di Aceh mulai menemukan titik terang. Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono menyebut pilkada ada di balik semua penyerangan itu makin menguat. Tidak hanya itu, dia juga menyebut kalau di Aceh masih banyak senjata api yang beredar dan rawan disalahgunakan.
Kepastian itu disampaikan Panglima TNI kemarin di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) kemarin. Namun, Agus menyatakan sebelum ada informasi akurat, pihaknya tetap mengikuti pernyataan Kapolri terlebih dahulu.
"Bahwa itu kriminal murni. Tetapi, akan terus kami ikuti perkembangannya," ujarnya.
Sambil menunggu kepastian itu, dia menyebut kalau TNI akan melakukan back-up terhadap korps Bhayangkara. Dukungan itu dalam bentuk kegiatan untuk mengeliminir beredarnya senjata api di Aceh. Mulai kegiatan deteksi dini hingga patroli rutin. Harapannya, semua senjata yang beredar bisa ditemukan.
Sayang, mantan Pangarmatim itu tidak tahu pasti berapa besar kekuatan lawan termasuk jumlah senjata api yang beredar. Satu kepastian yang dia sampaikan adalah kecil oknum TNI terlibat dalam penembakan.
"Kami selalu memeriksa gudang senjata, kalau TNI sepertinya tidak. Semua dari luar," imbuhnya.
Panglima juga enggan menyebut jika pelaku adalah sisa-sisa dari gerakan separatis Aceh merdeka. Menurut Agus, di Bumi Serambi Mekah sudah tidak ada lagi gerakan separatis. Yang ada, hanya kelompok-kelompok bersenjata dan tidak memiliki hubungan dengan gerakan separatis.(dim/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuliah Lagi, PNS Jangan Asal Ambil Jurusan
Redaktur : Tim Redaksi