Panglima Usul Pangkalan Komando Armada 3 di Tanah Merah

Senin, 06 Maret 2017 – 08:22 WIB
Prajurit TNI. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com -  Pembentukan Komando Armada Tiga terus digodok oleh TNI AL, sesuai Rencana Strategis (Renstra) TNI.

Mereka menarget paling lambat tahun depan komando armada tersebut sudah berdiri.

BACA JUGA: 12 Ribu Prajurit TNI-Polri Amankan KTT IORA

Sehingga dapat menjaga keamanan laut di wilayah timur Indonesia. Sejumlah kendala yang selama ini mengganjal pembentukan komando armada itu harus mampu dilalui oleh TNI AL. Sebab, tambahan komando armada baru sangat dibutuhkan.

Direktur Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menjelaskan, pembentukan Komando Armada Tiga tidak boleh lewat dari 2019.

BACA JUGA: Sepeleton Pasukan Buru Penembak TNI di Puncak Jaya

Selain sudah masuk Renstra TNI, pembentukan komando armada itu juga penting.

”Laut Indonesia di timur terlalu luas untuk dijangkau dari Surabaya,” ungkap pria yang akrab dipanggil Khairul itu.

BACA JUGA: Kontak Senjata, 1 TNI Gugur di Puncak Jaya

Sampai saat ini, laut di wilayah timur Indonesia menjadi tanggung jawab Koarmatim yang bermarkas di Kota Pahlawan.

Keterbatasan Koarmatim tidak lagi menjadi soal apabila Komando Armada Tiga sudah terbentuk. Dengan begitu, potensi pelanggaran di laut bagian timur tanah air dapat ditekan.

Khairul berpendapat, pilihan TNI AL membangun markas komando armada tersebut di Sorong, Papua Barat sudah tepat.

Sebab, embrio untuk membangun komando armada baru sudah tersedia.

”Fasilitas TNI AL di sana sudah memadai,” ucap dia kemarin (5/3).

Selain itu, akses untuk mencapai fasilitas TNI AL di Sorong pun cukup. Baik darat maupun laut. ”Sudah cukup strategis,” kata Khairul.

Lantaran TNI AL sudah memiliki fasilitas di sana, mereka tidak perlu membangun markas Komando Armada Tiga dari nol.

Mereka tinggal mengembangkan fasilitas tersebut sampai memadai untuk dijadikan markas komando armada baru. Beda soal apabila TNI AL memilih lokasi lain.

Kaimana adalah lokasi lain yang diproyeksi menjadi pangkalan Komando Armada Tiga.

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengusulkan lokasi tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Gig Jonais Mozes Sipasulta menjelaskan, Tanah Merah di Kaimana adalah lokasi yang usulkan oleh Gatot.

”Ada namanya Tanah Merah. Perencanaannya, maunya beliau (Gatot) di situ,” ungkap Gig.

Namun demikian, TNI AL bakal melaporkan kajian serta perhitungan yang sudah mereka lakukan berkaitan pembangunan markas Komando Armada Tiga.

Meski strategis, pembangunan di Kaimana butuh anggaran lebih besar. Sebab, harus dilakukan dari awal.

”Kalau di Sorong sudah ada fasilitas, minimal (untuk) mengawali,” terang perwira tinggi TNI AL lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.

Gig memastikan, pihaknya bakal melaporkan seluruh rencana pembentukan Komando Armada Tiga. Tidak terkecuali soal lokasi yang dipilih.

TNI AL bakal menyerahkan keputusan kepada Gatot. Tentu dengan berbagai catatan berkaitan untung rugi pembangunan markas di Sorong dan Kaimana.

”Kami sampaikan dalam bentuk apresiasi. Kalau beliau katakan di situ, implikasinya macam-macam,” jelas Gig.

Meski sudah memasang target, TNI AL tidak terburu-buru. Mereka mempersiapkan pembentukan Komando Armada Tiga dengan baik.

”Prosesnya masih panjang. Masih perlu dibangun fasilitas, orangnya, dan kekuatannya personelnya,” beber Gig.

Termasuk di antaranya, sambung dia, pembentukan Pasukan Marinir (Pasmar) Tiga.

Semua bergantung anggaran. ”Proses itu kami harapkan tahun ini. Akhir tahun, paling jelek tahun depan,” harapnya. (syn/)

 

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panglima TNI Berharap Arab Saudi Tambah Kuota Haji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler