jpnn.com, JAKARTA - Peserta Apel Siaga Ganyang Komunis yang datang dari berbagai organisasi kemasyarakatan (ormas) mulai memadati Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (5/7).
Mereka berasal dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF).
BACA JUGA: Ini Susunan Acara Apel Siaga Pasukan Ganyang Komunis Siang Nanti
Panitia acara juga terus menerus memberikan peringatan keras kepada peserta untuk menegakkan protokol kesehatan dalam apel ini.
Pasalnya, apel diselenggarakan pada saat pandemi coronavirus disease 2019 (COVID-19).
BACA JUGA: PA 212 Kumpulkan Jawara dan Laskar, Banyak Banget, Siap Ganyang Komunis
Mereka menyiapkan area cuci tangan di pintu masuk lokasi apel.
Panita juga menyiapkan hand sanitizer kepada peserta sebelum mengikuti apel.
BACA JUGA: PA 212 Siap Gelar Pasukan, Berikut Ini Pesan Penting dari Polda Metro Jaya
Kemudian, satu di antara panitia berkali-kali mengingatkan massa untuk menjaga jarak.
Selain itu, panitia juga terus mengingatkan peserta mengenakan masker.
"Pakai masker, duduknya beri jarak untuk mematuhi protokol kesehatan," tutur seorang panita acara melalui pengeras suara.
Sementara itu, Koordinator acara Apel Siaga Ganyang Komunis Maman Suryadi menyebut acara akan dihadiri lima ribu peserta.
Peserta apel berasal dari anggota FPI, PA 212, dan GNPF.
"Yang akan hadir dari berbagai Ormas, insyaallah estimasi Apel Siaga kurang lebih 5.000 personel, bahkan lebih," kata Maman saat dihubungi, Minggu (5/7).
Menurut Maman, apel siaga diawali dengan upacara bendera. Setelah itu dilanjutkan dengan gelar pasukan dan pembacaan teks Pancasila.
Kemudian, apel diisi dengan menyanyikan Indonesia Raya dan sambutan dari inspektur upacara. Apel diakhiri dengan pembacaan doa untuk keselamatan bangsa.
"Tidak ada orasi," tegas Maman.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, pihaknya tidak menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait rencana Apel Siaga Ganyang Komunis hari ini.
"Kalau pemberitahuan, pemberitahuannya sudah ada, tetapi kami tidak mengeluarkan STTP. Namun, kami siapkan pengamanan," ujar Yusri seperti dilansir Antara, Sabtu (4/7).
Yusri menuturkan petugas tingkat polres yang akan terlibat pengamanan karena peserta aksi hanya menggelar apel siaga dan tidak ada agenda keliling atau "long march".
Dia juga berharap peserta apel siaga itu mengikuti aturan menyampaikan pendapat di muka umum dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah karena masih masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
"Protokol kesehatan wajib mereka ikuti, tidak ada ramai-ramai, bakar-bakar, pasti kami tangkap kalau begitu," tegas Yusri.
Yusri juga mengharapkan tidak ada terjadi kembali aksi pembakaran atribut atau bendera salah satu partai politik.
"Kami harap seperti itu karena itu cuma apel, mereka bukan demo. Hanya apel siaga. Itu kan apel siaga aja, kami pengamanan aja," tutur Yusri. (mg10/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan