jpnn.com, JAKARTA - Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 bersama dengan sejumlah ormas Islam akan menggelar Apel Siaga Ganyang Komunis di sejumlah daerah di Indonesia pada Minggu (5/7).
Salah satu lokasi yakni di Lapangan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
BACA JUGA: PA 212 Kumpulkan Jawara dan Laskar, Banyak Banget, Siap Ganyang Komunis
Ketua Media Center PA 212 Habib Novel Bamukmin mengatakan, apel ini semacam “gelar pasukan”.
“Ini apel siaga dengan gelar pasukan para jawara, laskar, brigade, dan lain-lain. Peserta sejabodetabek kurang lebih lima ribuan pasukan,” ujar Novel kepada JPNN, Minggu.
Novel menegaskan, pasukan yang ikut apel gelar pasukan itu akan ada di garis depan untuk melawan komunis. “Mereka sebagai pasukan terdepan untuk ganyang komunis,” tambah Novel.
BACA JUGA: PDIP Dituduh Komunis, Seluruh Kadernya di Yogyakarta Merespons dengan Cara Terhormat
Pihak kepolisian mengaku telah mengetahui rencana aksi yang akan digelar Persaudaraan Alumni (PA) 212, GNPF Ulama, beserta sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) ini.
Kepolisian pun meminta agar aksi itu berhalan lancar tanpa ada kericuhan.
BACA JUGA: Hasil Survei IPO: Publik Ingin 10 Menteri Tidak Diganti
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, massa juga harus menaati aturan protokol kesehatan dengan tetap menjaga jarak menghindari penyebaran virus corona.
“Selama mereka mengikuti aturan, enggak ada masalah. Sekarang kan masih PSBB transisi, protokol kesehatan mereka harus ikuti," kata kata Yusri ketika dikonfirmasi, Sabtu (4/7).
Perwira menengah ini mengatakan, pihak kepolisian akan menindak tegas peserta demo yang menimbulkan keributan.
Yusri menambahkan, pihaknya juga mengimbau agar peserta apel tidak melakukan konvoi kendaraan seusai acara. Dia meminta para peserta segera membubarkan diri seusai apel.
"Kan mereka ini hanya apel saja, habis apel langsung bubar, dan tidak ada konvoi-konvoi, dan jangan ganggu masyarakat. Itu saja intinya," tegas Yusri.
"Jangan sampai terjadi seperti itu (pembakaran bendera partai). Karena ini cuma apel, mereka bukan demo. Hanya apel siaga. Itu kan apel siaga saja, kita pengamanan saja. Kalaupun nanti perlu dilakukan pengalihan lalu lintas, kami lihat situasinya saja," tandas Yusri. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan