jpnn.com, JAKARTA - Panitia Paskah Gereja Santa Theresia Jakarta menggelar Workshop Jurnalistik di Ruangan Petrus dan Andreas pada Minggu (12/3).
Ketua Seksi Acara Paskah 2023 Gereja Santa Theresia, Natasha Pricilia Poluakan mengatakan pelaksanaan Workshop Jurnalistik ini sebagai bagian pembekalan kepada peserta lomba mading (Majalah Dinding).
BACA JUGA: Gereja Katolik Santa Theresia Jakarta Gelar 8 Kali Misa Natal 2022, Ada yang Unik
“Peserta Workshop adalah para siswa dan umum, di antaranya siswa dari SD/SMP/SMA Santo Bellarminus,” ujar Natasha di sela-sela pelaksanaan Workshop Jurnalistik, Minggu siang.
BACA JUGA: Peringati HUT ke-92, Gereja Santa Theresia Jakarta Gelar Bakti Sosial dan Lomba Jalan Sehat
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Bintaro Isti P Tyas Utami saat berbicara sebagai narasumber pada Workshop Jurnalistik di Ruangan Petrus dan Andreas Gereja Santa Theresia Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Foto: Komsos Gereja Santa Theresia
BACA JUGA: Datangi Gereja Katedral, Jokowi: Selamat Natal, Semoga Tuhan Memberkati
Lebih lanjut, Natasha menjelaskan Workshop ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Bintaro Isti P Tyas Utami dan Wartawan JPNN.com Friederich Batari.
Natasha berharap para peserta Workshop ini dapat memiliki kemampuan untuk menulis baik dalam bentuk berita (hard news) maupun feature.
Alumnus Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Universitas Samratulangi Manado ini menambahkan usia peserta Workshop rerata antara 12-22 tahun.
Sementara itu, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Bintaro Isti P Tyas Utami dalam Workshop ini memaparkan tentang pengertian Jurnalistik, bahasa jurnalistik, nilai berita, unsur berita, dan jenis produk jurnalistik.
Tyas sapaan Isti P Tyas Utami menjelaskan karakteristik hard news antara lain melaporkan peristiwa terbaru, mengutamakan 5W+1H, kalimat pendek sehingga pembaca langsung tahu peristiwanya.
“Jadi, struktur penulisan hard news, meliputi headline/judul, baris tanggal, lead/teras, body/tubuh berita, dan penutup,” ujar Tyas.
Menurut Tyas, teknik menulis berita hard news bersifat piramida terbalik.
Lebih lanjut, Tyas juga menjelaskan tentang karakteristik feature, jenis-jenis feature, struktur penulisan feature, teknik menulis feature.
Selain itu, Tyas memberikan penjelasan tentang foto jurnalistik dan jenis-jenis foto jurnalistik.
Selanjutnya, para peserta melakukan praktik liputan berita dengan terlebih dahulu membentuk kelompok.
Setelah melaksanakan praktik wawancara dan menulis berita, para peserta mempresentasikan hasil kerja kelompok dan dilanjutkan dengan evaluasi dari fasilitator/narasumber.
Perwakilan Peserta terbaik Workshop Jurnalistik berfoto bersama narasumber, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya Bintaro Isti P Tyas Utami (kedua kanan) dan Wartawan JPNN.com (kiri) serta Ketua Seksi Acara Panitia Paskah Natasha Pricilia Poluakan (kanan) di Ruangan Petrus dan Andreas Gereja Santa Theresia Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Komsos Gereja Santa Theresia
Sebelumnya, Romo Antonius Siwi, SJ saat memberikan sambutan pembukaan Workshop Jurnalistik berharap kepada peserta dapat mengikuti kegiatan untuk mengembangkan kemampuan menulis.
"Kegiatan ini sangat baik," kata Romo Siwi.
Romo Antonius Siwi, SJ saat memberikan sambutan pada pembukaan Workshop Jurnalistik di Gereja Santa Theresia Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Komsos Gereja Santa Theresia Jakarta
Pada kesempatan itu, Pastor Kepala Gereja Santa Theresia Jakarta Romo FX Dedomau D da Gomez, SJ, Anggota Dewan Paroki Harian (DPH) Gereja Santa Theresia Albertus Pratas dan Ketua Panitia Paskah Indrawan serta anggota Panitia Paskah berkesempatan memantau pelaksanaan Workshop Jurnalistik.
Siswi SMP Santa Theresia Jakarta Faustina Rosalia Raina Atitaranti Brata yang akrab dipanggil Raina selaku pembawa Acara pada Workshop Jurnalistik di Gereja Santa Theresia, Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Komsos Gereja Santa Theresia Jakarta
Adapun pembawa acara dalam kegiatan Workshop Jurnalistik adalah siswi SMP Santa Theresia Jakarta Faustina Rosalia Raina Atitaranti Brata yang akrab dipanggil Raina. (fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari