Perseteruan itu terjadi saat dua kompetitor berlambang Jagung (Sumardi) dengan Marwan selaku Kades incumbent dengan lambang Padi, semakin memuncak.
Dugaan kecurangan dirasakan ketika dilakukan penghitungan suara oleh panitia yang perolehan suaranya lebih banyak Sumardi (jagung).
Ada dugaan, panitia Pilkades kemudian merusak kertas berlambang Jagung sehingga terdapat dua lobang pada gambar sehingga dilakukan pembatalan.
Diperkirakan cara panitia yang kemungkinan berpihak kepada Kades incumbent, dengan melakukan perusakan gambar jagung yang dicoblos menggunakan ujung kuku jari.
“Pencoblos untuk gambar jagung ketika kertas suara dibuka lebih banyak, tetapi (ada upaya) untuk membatalkannya (kerta suara untuk Jagung) diduga saat membuka kertas ada oknum panitia menjebloskan kuku jarinya yang panjang. Tentu saja akibatnya terdapat dua lobang bekas pencoblosan sehingga akhirnya dibatalkan, makanya pendukung Jagung protes dan terjadilah adu mulut disertai adu jotos,” ungkap warga mengaku bernama Adi yang mengetahui terjadinya keributan kemarin.
Akibatnya suasana di TPS ramai, karena ada permintaan dilakukannya penghitungan ulang. Selang beberapa saat kemudian Camat Padangtualang M Yusuf bersama Muspika setempat tiba ke lokasi sekaligus meredakan situasi mulai memanas.
“Kita meminta seluruh pihak bersabar dan menjaga ketertiban, kita akan koordinasi dengan panitia pilkades,” singkat Yusuf terkait keributan disebabkan dugaan kecurangan itu. (jie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Dikurangi, 209 CJH Sultra Terancam Gagal Berangkat
Redaktur : Tim Redaksi