Panitia Reuni Akbar 212 Singgung Kasus Sukmawati dan Ahok

Kamis, 21 November 2019 – 20:06 WIB
Slamet Maarif. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Acara Reuni Akbar 212 di Monas pada 2 Desember 2019 tidak menutup kemungkinan mengeluarkan sikap tentang ucapan kontroversial putri Proklamator RI Soekarno yakni Sukmawati Soekarnoputri.

Terlebih, pihak kepolisian tidak kunjung memproses hukum ucapan Sukmawati yang diduga menistakan agama.

BACA JUGA: 2 Agenda Utama Reuni Akbar PA 212 di Monas

Hal itu seperti disampaikan Sekretaris Panitia Reuni Akbar 212 Slamet Maarif setelah menggelar keterangan resmi terkait Reuni Akbar 212, di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

"Kalau proses hukumnya tidak berjalan, tidak diproses, ya, tidak menutup kemungkinan di acara Reuni Akbar 212, kami akan menyatakan sikap bersama terhadap kasus Sukmawati," kata Slamet.

BACA JUGA: Reuni Akbar 212, Novel Bamukmin: Ranting Saja Tidak Ada yang Patah

Slamet mengingatkan beberapa pihak agar tidak menanggapi negatif andai Reuni Akbar 212 menyoroti ucapan Sukmawati. Menurut dia, reaksi tercipta setelah munculnya penyebab.

"Jadi, jangan salahkan umat kalau kemudian kami Ahok-kan Sukmawati kalau proses hukum tidak berjalan," terang dia.

BACA JUGA: Mahfud MD soal Pengamanan Reuni Akbar 212 di Monas

Meski begitu, kata Slamet, pernyataan sikap terkait ucapan Sukmawati bisa saja tidak keluar di Reuni Akbar 212. Syaratnya, kepolisian mengusut tuntas ucapan Sukmawati.

"Sebelum itu terjadi, agar bangsa dan negara kondusif, kami sangat berharap pihak kepolisian dengan pimpinan yang baru profesional dan segera memproses Sukmawati," ungkap dia.

Sebelumnya Sukmawati melontarkan ucapan bernada kontroversial ketika menjadi pembicara di dalam forum diskusi pada 11 November lalu.

Dalam diskusi tersebut, Sukmawati berbicara soal perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan RI dari jajahan Belanda. Kemudian, Sukmawati melontarkan pertanyaan kepada forum yang dinilai membandingkan Nabi Muhammad dengan Bung Karno. (mg10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler