jpnn.com, SOLO - Ketua Panpel Lokal dari Askot PSSI Solo Heri Gogor Isranto mengatakan, persiapan mereka untuk delapan besar sudah sangat matang.
Kepolisian juga telah memberikan izin dengan perlakuan khusus untuk pengamanan suporter dari berbagai daerah.
BACA JUGA: Dua Klub Ini Dapat Match Fee Tertinggi
Dalam delapan besar kali ini, terdapat Persebaya, Arema, dan Persija Jakarta yang memiliki basis suporter besar serta terbiasa menjalani tur luar kota.
Apalagi, lokasinya di Solo, berada di tengah-tengah pulau Jawa. Dari jarak, Persebaya dan Arema terhitung paling dekat, tapi Persija punya histori dengan Solo.
BACA JUGA: Match Fee Delapan Besar Piala Presiden Naik, Ini Nilainya
Ya, dalam lima musim terakhir, Persija sering menjadikan Stadion Manahan, Solo, sebagai markas mereka. Dan, seringkali Jakmania –sebutan fans Persija– berangkat dari Jakarta untuk memberikan dukungan langsung di Solo dengan jumlah yang besar.
”Poin kami adalah Solo ini lokasi netral. Kami ingin menjamu delapan klub dengan treatment yang sama,” jelas Gogor.
BACA JUGA: Panitia Tolak Usulan Pemutihan Kartu di Babak 8 Besar
Gogor melanjutkan, dengan kondisi banyaknya suporter yang datang ke Solo, tentu ada potensi persinggungan antarsuporter. ”Yang jelas perlu adanya penanganan buat suporter,” ujarnya.
Saat ini, panpel lokal telah memberikan masukan kepada panitia pusat Piala Presiden agar ada jeda, tidak langsung dimainkan pada 3 dan 4 Februari. ”Kami masih menunggu hasil drawing besok (hari ini),” bebernya.
Soal lolosnya Arema dan Persebaya, panpel lokal mengusulkan ada secara teknis diatur dengan baik.
”Teknisnya bisa saja Bonek diarahkan melalui jalur tengah atau pantura, sedangkan Aremania melalui jalur pantai selatan,” kata Gogor. (nap/ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Keamanan, Arema FC dan Persebaya Legawa
Redaktur & Reporter : Budi