jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPRD DKI Jakarta Sjahrial mengkritik rencana panlih menggelar pemilihan wakil gubernur pekan ini. Menurut dia, rencana itu terlalu dipaksakan mengingat wabah virus corona yang tengah melanda ibu kota.
Pemilihan wagub yang dilakukan dalam sidang paripurna DPRD sudah pasti melibatkan banyak orang. Karena itu, sangat berisiko jadi ajang penularan virus corona yang telah membunuh puluhan orang di seantro Indonesia.
BACA JUGA: NasDem dan PKS Sayangkan Paripurna Pemilihan Wagub DKI Digelar di Tengah Wabah Corona
"Jangan mengorbankan orang banyak, hanya untuk persoalan pemilihan wagub yang tidak mendesak. Kan temen-temen panlih bisa bersabar hingga 5 April," ujar Sjahrial, Rabu (25/3).
Sjahrial mempertanyakan alasan panlih ingin buru-buru menggelar pemilihan. Padahal, wabah virus corona di Jakarta belum mencapai puncaknya.
BACA JUGA: Wagub DKI Terpilih Harus Mampu Mengikuti Ritme Kerja Anies
Karenanya, politikus PDIP ini berharap Bamus DPRD tidak gegabah mengikuti keinginan panlih. Jika tetap dipaksakan, Sjahrial minta aparat kepolisian mengambil tindakan tegas.
"Kalau memang dilaksanakan, polisi harus bertindak tegas dengan membubarkan paripurna. Karena sesuai maklumat Kapolri, tidak boleh ada keramaian," tegasnya.
BACA JUGA: DPRD DKI Buang Waktu Sepekan Cuma untuk Bentuk Panitia Pemilihan Wagub
Sebelumnya, Wakil Ketua Panitia Pemilihan (Panlih) Basri Baco sempat mengungkapkan bahwasanya rapat paripurna bakal digelar pada Jumat (27/3) mendatang. Pihaknya saat ini tengah mengurus surat izin kepada Polda Metro Jaya agar diperbolehkan menggelar acara tersebut di tengah mewabahnya virus corona. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil