CEO PT LPIS Widjajanto menyebut bahwa Playoff telah disetujui oleh PSSI untuk digeser pelaksanaannya pada 26 November-2Desember. Pertimbangannya, kota penyelenggara dinilai bsia melakukan persiapan lebih pada waktu tersebut.
"Sudah diputuskan mundur, karena pertimbangannya panpel belum siap. Di akhir November," ucap Widja, Kamis (25/10).
Pemunduran jadwal ini adalah kali kesekian, setelah sebelumnya jadwal pertama dirilis pada akhir September. Tapi, karena belum siap playoff pun diundur pada 12-16 oktober. Lagi-lagi, karena alasan kesiapan panpel playoff kembali diundur.
Meski menyebut tanggal tersebut telah pasti, PT LPIS ternyata masih belum memastikan kota penyelenggara. Sampai saat ini, dua kota, Medan dan Manado menjadi kandidat tuan rumah Playoff. Munculnya kota Medan sebagai kandidat sendiri menggantikan Makassar yang sebelumnya dipastikan tidak siap.
Dalam playoff nanti, empat tim akan memperebutkan jatah tiga tiket tersisa untuk tampil di kompetisi Indonesia Premier League (IPL) musim depan. Empat itm tersebut adalah peringkat 11 IPL, Bontang FC dan tiga tim runner up grup Divisi Utama, Persbul Buol, PSIR Rembang, dan PSLS Lhokseumawe.
Selain waktu pelaksanaan, setelah laporan ke PSSI, PT LPIS memastikan bahwa bantuan anggaran untuk transportasi dan akomodasi bagi klub peserta play off juga telah disetujui. Untuk itu, dia yakin playoff tak akan mundur lagi. "Anggarannya sudah disetujui oleh PSSI. Tidak akan mundur lagi," cetus Widja.
Sebelumnya, ketua bidang kompetisi PSSI Sihar Sitorus juga menyarankan agar PT LPIS mengajukan bantuan pendanaan mengingat kondisi keuangan klub-klub peserta play-off. Sudah bukan rahasia lagi jika klub-klub yang berlaga di kompetisi yang diselenggarakan PT LPIS banyak menunggak masalah keuangan termasuk gaji pemain. (aam)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemain Naturalisasi Bakal Diuji di Bali Devata Cup
Redaktur : Tim Redaksi