Panser TNI Berjaga, Ribuan Massa Kepung Ibukota

Jumat, 05 April 2013 – 06:26 WIB
BANDA ACEH - Ribuan massa pendukung bendera Aceh, merahkan ibu kota Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh, Kamis (4/4). Mereka datang dari berbagai kabupaten/kota di Aceh melakukan konvoi bendera menggunakan berbagai jenis kendaraan.

Aksi dilakukan bersamaan dengan kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi ke Aceh untuk meluruskan polemik bendera Aceh yang mirip bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Setelah beberapa saat berkumpul dan melakukan orasi di luar Gedung DPRA. Masa selanjutnya bergerak ke arah Pendopo Gubernur Aceh tempat dimana berlangsungnya pertemuan antara Mendagri dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan DPRA.

Namun, mereka tertahan di Simpang Kodim atau Jalan SA Mahmudsyah. Massa dihadang pagar betis aparat gabungan TNI/Polri. Mereka tidak diperkenankan menuju ke arah Pendopo Gubernur. Beberapa saat, massa juga sempat dihadang tiga unit Panser milik TNI. Namun tidak berapa lama kemudian, Panser ditarik kedalam Makodim 0101.

Setelah beberapa waktu melakukan orasi ditempat ini, massa selanjutnya ditemui oleh salah seorang anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Abdullah Saleh. "Kita harap masyarakat bisa bersabar. Ini masih dalam proses penyelesaian politik,"kata Abdullah Saleh kepada para peserta pawai bendera Aceh.

Disampaikan Abdullah Saleh, DPRA bersama Gubernur akan berdiskusi dengan Mendagri guna membahas persoalan polemik bendera Aceh." Kami, DPRA dan Gubernur hari ini (kemarin-red) menyambut kedatangan Mendagri dan akan berdiskusi mudah - mudahan ada solusi," kata dia.

Yang terpenting sekarang, kata Abdullah Saleh, pekerjaan harus berhasil tanpa harus bersusah payah apalagi sampai harus berdarah - darah."Harus pintar berpolitik. Aceh sekarang masih dalam proses politik dan jangan terkecoh dengan cara non politik,"pintanya lagi.

Oleh karena itulah, dirinya mengingatkan agar harus banyak bersabar dalam menghadapi proses politik."Kalau ada provokasi jangan terpengaruh. Kita harap semua persoalan Aceh bisa selesai dengan baik,"cetusnya.

Sementara itu, Anail Mardiah, salah satu koordinator aksi dalam orasinya menyampaikan bahwa kehadiran mereka ke Banda Aceh bukan karena dimobilisasi melainkan karena kesadaran sendiri.

"Kita kemari untuk memberikan dukungan bagi bendera Aceh. Qanun bendera dan lambang Aceh sudah sesuai dengan keinginan masyarakat Aceh yang telah disahkan menjadi qanun Nomor 3 Tahun 2013," kata dia.

Sementara selama aksi berlangsung, aparat kepolisian terpaksa menutup sejumlah ruas jalan protokol di Banda Aceh dan mengalihkan arus kendaraan ke jalan lain.

Beberapa ruas jalan protokol seperti Jalan Tgk Daud Beureueh, dan Simpang Surabaya lumpuh total. Sepanjang Jalan SA Mahmudsyah hingga Bundaran Simpang Lima juga dipenuhi ratusan kendaraan para peserta pawai. Mereka berkonsentrasi di Simpang Kodim arah menuju Pendopo Gubernur Aceh. (sul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalteng Krisis BBM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler