Pantai Parangtritis Diserang Ubur-Ubur, Ratusan Orang Terluka

Senin, 13 Juli 2020 – 12:06 WIB
Pengunjung Pantai ParangTritis mendapat pengobatan oleh Tim SAR. Foto: SAR Parangtritis

jpnn.com, YOGYAKARTA - Dibukanya Pantai Parangtritis, Yogyakarta, untuk berwisata setelah penutupan sambut era new normal, membuat antusiasme wisatawan meningkat signifikan.

Namun nasib nahas menimpa para pengunjung. Lagi asyik bermain di bibir pantai, ratusan orang tiba-tiba diserang kawanan ubur-ubur, Minggu.

BACA JUGA: Maaf, Pantai-Pantai Ini Tak Akan Dibuka Sebelum Ada Vaksin COVID-19

Ubur-ubur menyengat kulit pengunjung hingga terasa terbakar. Satu dari sejumlah korban mengalami sesak napas, terpaksa dilarikan ke klinik terdekat.

“Hingga siang ini ada sekitar 110 orang yang tersengat,” ungkap Koordinator Search And Rescue (SAR) wilayah V Parangtritis Ali Sutanto kepada Radarjogja.

BACA JUGA: Jasad Wisatawan yang Hilang di Pantai Jetis Cilacap Ditemukan, Ini Identitasnya

Satu korban yang mengalami sesak napas sudah tertangani dan telah dikembalikan ke rombongan wisatawan.

Ali mengatakan, mayoritas korban tersengat pada pukul 12.00 WIB siang. Seketika air laut dalam keadaan pasang. Begitu ada ombak besar, dibarengi angin tertiup kencang dari selatan, membawa ubur-ubur ke tepian

BACA JUGA: Warning dari BMKG Dunia untuk Warga Bumi, Mengerikan!

“Nah kena yang sedang mandi. Korbannya anak-anak hingga orang dewasa,” ucap Ali. 

Dikatakan, sejak dia bertugas pada pagi hari, belum ada temuan pengunjung  tersengat ubur-ubur. Sehari sebelumnya juga dikatakan nihil korban.

Untuk penanganan dan penjagaan khusus Sabtu dan Minggu dikerahkan 60 personel terdiri atas SAR dan Ditpolairud.

Beragam imbauan dan teguran telah disampaikan. Agar pengunjung tak mandi di laut karena musim ubur-ubur.

Kendati demukian, banyak pengunjung tak mengindahkan imbauan. Makin siang justru makin ramai orang mandi di laut.

"Musim-musim seperti ini kami sering kehabisan stok obat-obatan. Jika kunjungan banyak, yang kena juga semakin banyak,” ucapnya.

Dia mengimbau kepada pengunjung agar tak bandel dan menghindari mandi di laut, selama ubur-ubur masih bermuncul pada bulan Juni-Juli.

Dia juga berharap Pemkab Bantul dapat membantu menyuplai kebutuhan obat-obatan seperti salep, minyak dan lainnya guna penyembuhan.

Sebelumnya objek wisata pantai dibuka, pemkab berjanji akan menyediakan posko kesehatan di area pantai.

Selain dimanfaatkan antisipasi kegawatdaruratan penanganan Covid-19, posko dapat digunakan untuk pelayanan lainnya. Koordinasinya melibatkan Dinas Pariwisata (Dispar) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul.

“Ada bantuan petugas layanan medis. Kita berharap posko kesehatan di Parangtritis oleh Dinkes segera direalisasikan,” kata
Kepala Dispar Bantul Kwintarto Heru Prabowo. (mel/laz)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler