tak lebih dari sekadar upaya pembelaan diri.
Menurut Noorsy, arahan SBY itu justru lebih demi kepentingan diri sendiri. "Ini sudah keblinger karena terus-menerus membela diri," kata Noorsy di Jakarta, Jumat (30/11) malam.
Namun Noorsy meyakini, SBY hanya akan mendapat dukungan semu. Mantan anggota DPR yang dikenal vokal itu pun membandingkan arahan SBY tentang pemantauan media sosial, dengan kebijakan Presidan AS Barack Obama yang menggunakan jejaring sosial untuk menghadapi usuh politik di parlemen.
Noorsy menjelaskan, Obama bisa berhasil mengawal kebijakannya soal fiskal dari serangan Partai Republik dengan memaksimalkan media sosial. Namun hal berbeda justru dilakukan Presiden SBY. "SBY peduli Twitter dan Facebook hanya untuk dirinya, bukan untuk soal bangsa ke depan," ucapnya.
Bahkan Noorsy menilai arahan SBY itu menunjukan mantan Menkopolhukam itu gagal melindungi rakyatnya. SBY, sebut Noorsy, juga gagal mencerdaskan dan menyejahterakan rakyatnya. "Bahkan SBY tidak termasuk pemimpin yang membangun keyakinan kepada rakyatnya bahwa perjalanan pemerintahan yang dirancangnya sudah benar," pungkas Noorsy.
Seperti diketahui, Presiden SBY di depan para kepala daerah, Pangdam dan Kapolda meminta adanya pemantauan terhadap media sosial dialam rangka mencegah konflik. Menurut SBY, media sosial telah dimanfaatkan untuk menyebar hasutan dan provokasi.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ocehan Nazar Tak Bisa jadi Bukti
Redaktur : Tim Redaksi