JAKARTA - Setelah terkoreksi cukup dalam, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai memantul ke atas. Meskipun tidak signifikan, indeks berhasil menguat 18,871 poin (0,437 persen) ke level 4.341,651. Sedangkan indeks LQ45 naik 4,85 poin (0,67 persen) ke level 727,25 pada penutupan perdagangan kemarin.
Analis PT Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, rebound IHSG kemarin terjadi karena koreksi pada dua hari sebelumnya sudah cukup dalam.
"Kenaikan indeks terjadi di tengah kekhawatiran rencana pemotongan stimulus oleh The Fed dan perlambatan pertumbuhan ekonomi China," ujarnya kemarin.
The Fed akan memulai pertemuan untuk membahas pemangkasan stimulus di Amerika Serikat (AS) mulai hari ini (Rabu). Sebelumnya pada pertemuan Desember The Fed telah memotong stimulus sebesar USD 10 miliar menjadi USD 75 miliar per bulan.
BACA JUGA: Anak Usaha Djarum Incar Rp 1 Triliun
"Meeting kali ini adalah yang terakhir bagi Ben Bernanke sebagai Chairman," katanya. Per 1 Februari, Jannet Yellen akan menggantikan posisi Bernanke.
Di luar itu ada sentimen dari mata uang Rusia yang terdepresiasi hingga titik terendah sejak 2009. Depresiasi juga terjadi pada rupiah. "Rupiah menjadi sangat rentan karena posisi neraca transaksi berjalannya yang defisit dan juga ketakutan tapering off lanjutan," katanya
Sementara peningkatan yield terjadi pada Surat Utang Negara (SUN) kemarin. Untuk tenor 5 tahun bertambah 29,6 basis poin (bps) menjadi 8,263 persen. Sedangkan surat utang berjangka waktu 10 tahun meningkat 39,5 bps menjadi 9,176 persen.
Yield SUN yang memburuk tersebut menunjukkan antisipasi investor terhadap inflasi Januari yang tinggi serta pengurangan stimulus moneter di AS.
Pada perdagangan hari ini Purwoko memperkirakan indeks masih akan bergerak volatil dengan kecenderungan melanjutkan rebound terbatas. Indeks diperkirakan bergerak di kisaran support pada level 4.320 dan resistance di posisi 4.360.
BACA JUGA: JK Sebut Utang Merpati Kesalahan Direksi Masa Lalu
Frekuensi transaksi perdagangan kemarin mencapai 202.246 kali sebanyak 4,043 miliar saham senilai Rp 5,283 triliun. Sebanyak 152 saham naik, 121 saham turun, dan 219 saham tidak bergerak. Investor asing masih antisipasi situasi dengan melanjutkan aksi jual. Tercatat penjualan bersih asing (net sell) senilai Rp 683,3 miliar kemarin.
Bursa di Asia pada penutupan perdagangan kemarin ditutup beragam. Indeks Straits Times naik 19,98 poin (0,66 persen) ke level 3.062,41. Indeks Nikkei 225 turun 25,57 poin (0,17 persen) ke posisi 14.980,16. Indeks Hang Seng turun 15,46 poin (0,07 persen) ke level 21.960,64. Sedangkan Indeks Composite Shanghai naik 5,21 poin (0,26 persen) ke posisi 2.038,51. (gen/sof)
BACA JUGA: Garap Pasar Asean, Sharp Kampanyekan Love.Life
BWPT BW Plantation 1.250 1.235 1.320
SIDO Sido Muncul 815 800 840
GJTL Gajah Tunggal 1.860 1.850 1.975
TLKM Telkom 2.150 2.125 2.275
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Murah Datsun Meluncur Semester Dua
Redaktur : Tim Redaksi