Pantau PSBB, Waze Menggandeng Berbagai Kota di Indonesia

Selasa, 21 Juli 2020 – 21:38 WIB
Ilustrasi penggunaan aplikasi Waze. Foto: Ist

jpnn.com - PLATFORM navigasi Waze mengandeng dengan sejumlah otoritas perencanaan kota di Indonesia dalam menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) saat pandemi Covid-19.

Dua wilayah di Indonesia yang telah menggunakan program Waze for Cities adalah Jakarta melalui Jakarta Smart City (JSC) dan Jawa Barat melalui Jabar Digital Service (JDS).

BACA JUGA: Cari Rumah Sakit Rujukan Kasus Corona Bisa Lewat Waze

Waze for Cities merupakan program gratis untuk berbagai data dua arah mengenai informasi lalu lintas yang tersedia di publik.

Fungsinya adalah untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kemacetan di kota masing-masing.

BACA JUGA: Survei Membuktikan: Makin Banyak Publik Pengin PSBB Dihentikan

Country Manager Waze Indonesia Marlin R. Siahaan mengatakan, selama situasi Covid-19 sekarang ini, di mana terdapat penerapan PSBB, data real-time Waze menyediakan sumber daya yang sangat penting bagi mitranya.

"Melalui wawasan data Waze yang kuat, kami sangat senang dapat membantu JSC dan JDS dalam mengelola lalu lintas dan membuat perencanaan kota yang baik," ungkap Marlin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7).

BACA JUGA: Titik Pemeriksaan PSBB di Jakarta Dikeluhkan Warga

Marlin menyebutkan, JSC dan JDS merupakan dua dari lebih 1.500 mitra global yang menggunakan data Waze for Cities untuk mengurai kemacetan dan membuat perencanaan keputusan yang lebih baik.

Ketika COVID-19 melanda, data dari Waze digunakan untuk mengevaluasi kebijakan PSBB yang dipaparkan langsung kepada bupati/wali kota.

Data ini termasuk informasi mengenai penurunan tingkat kemacetan dan beberapa area yang ditutup jalannya.

Selain itu, JSC menggunakan Waze for Cities Data untuk mengevaluasi kebijakan lalu lintas Ganjil-Genap Jakarta, membantu memonitor titik-titik kemacetan dinas perhubungan secara semi-automasi, dan menemukan rute yang tidak dijangkau oleh jaringan MRT.

Dengan melakukan hal itu, JSC bisa mengidentifikasi dan merekomendasikan daerah-daerah yang perlu dijangkau oleh TransJakarta atau transportasi umum lainnya, sekaligus memaksimalkan pilihan transportasi umum yang aman selama pandemi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Setiaji menjelaskan Waze for Cities Data membantu pihaknya menanggapi masalah dengan cepat dan membuat keputusan di saat krisis.

"Kami melihat bahwa platform ini akan terus berguna bagi perencanaan kami kedepannya. Setiap kali kami menemukan lubang jalan dan titik banjir, kami dapat langsung memberitahu pihak-pihak terkait untuk mengatasi masalah tersebut," tuturnya.

Dia melanjutkan sebelum menggunakan data Waze, dia harus mengerahkan petugas di lapangan untuk memantau secara manual dengan menghitung volume kendaraan di jalan dan memeriksa CCTV.

"Sejak kami menjadi mitra Waze for Cities Data pada Juli tahun lalu, memantau lalu lintas menjadi jauh lebih mudah dan nyaman," ungkapnya. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler