Pantauan Jelang Nataru, Tiket Bus Mulai Laris

Kamis, 23 Desember 2021 – 19:46 WIB
Tren kenaikan penumpang jelang Nataru yang menggunakan moda transportasi bus meningkat. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, YOGYAKARTA - Petugas Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Evak Nurwahid mengatakan tren kenaikan penumpang yang menggunakan moda transportasi bus meningkat jelang Nataru.

Peningakatan perjalanan libur akhir tahun mulai terlihat sejak akhir pekan lalu.

BACA JUGA: Pantau Lalin Jelang Nataru, Menhub Minta Personel Jalankan 3 Instruksi Jokowi

"Mulai 17 Desember malam sudah mulai ada kenaikan penumpang dibanding hari biasa. Dari sekitar 3.000 penumpang per hari menjadi sekitar 4.000 sampai 4.700 penumpang per hari," katanya.

Evak menjelaskan jumlah penumpang diperkirakan akan terus meningkat, terutama saat akhir pekan meskipun kenaikan tidak akan terlalu signifikan, yaitu di angka lima persen.

BACA JUGA: Cegah Covid-19 Saat Nataru, Kapolri Jenderal Listyo Terbitkan TR, Ada 18 Arahan untuk Kasatwil

"Meskipun ada kenaikan jumlah penumpang, namun jumlah bus yang masuk ke Giwangan tidak meningkat yaitu sekitar 350-400 bus per hari," ucapnya.

Adapun ketentuan perjalanan yaitu telah menjalani vaksinasi lengkap dan hasil negatif antigen tetap diberlakukan untuk bus jarak jauh yang menempuh perjalanan lebih dari lima jam.

"Untuk penumpang ke Surabaya dan Jakarta akan diperiksa hasil antigen dan vaksin. Sedangkan tujuan lain seperti Purwokerto atau Cilacap biasanya dilakukan pengecekan sampling saja," ujar Evak.

Catatan Reservasi tiket PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta mencapai sekitar 4.000 per hari jelang masa libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

"Catatan reservasi tiket per hari ini, belum mencapai separuh dari rata-rata jumlah penumpang yang menggunakan kereta api pada akhir pekan lalu. Kami berharap, masih ada kenaikan penumpang," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta Supriyanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, reservasi penumpang kereta api untuk keberangkatan pada Jumat (24/12/2021) tercatat sekitar 3.000 orang dan reservasi tertinggi terjadi untuk keberangkatan Minggu (26/12/2021) yaitu sekitar 4.300 penumpang.

Supriyanto mengatakan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api pada 17-23 Desember cukup banyak, kembali ke kondisi normal yaitu sekitar 13 ribu penumpang per hari.

"Mungkin masyarakat masih menunggu apakah akan ada perubahan aturan lagi atau tidak sehingga membeli tiket mendekati hari keberangkatan," jelas Supriyanto.

Penerapan aturan protokol kesehatan untuk penumpang KA anak-anak berusia 12 tahun ke bawah, lanjut dia, juga menjadi salah satu aspek yang menjadi pertimbangan pelanggan.

Sesuai SE Kementerian Perhubungan Nomor 112 Tahun 2021, penumpang anak-anak berusia di bawah 12 tahun wajib menyertakan hasil negatif PCR.

"Kami memberikan layanan PCR dengan harga Rp 195 ribu di sejumlah stasiun. Harapannya, bisa mendorong masyarakat untuk tetap menggunakan moda kereta api saat libur akhir tahun," katanya.

Supriyanto menyebut tidak ada calon penumpang yang membatalkan reservasi tiket akibat adanya aturan baru untuk syarat perjalanan dengan kereta api tersebut.

Sebagian besar penumpang, lanjut Supriyanto memesan tiket untuk keberangkatan ke Jakarta. "Sekitar 70 persen memesan tiket ke Jakarta, baru sisanya ke tujuan lain seperti Bandung dan Surabaya," ujar Supriyanto. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler